Hukum dan KriminalPendidikan

Marak Pencuri Motor di Kampus UTM, Mahasiswa Tuntut Polres Bangkalan

×

Marak Pencuri Motor di Kampus UTM, Mahasiswa Tuntut Polres Bangkalan

Sebarkan artikel ini
Marak Pencuri Motor di Kampus UTM
Mahasiswa UTM saat ditemui oleh AKBP Didik Hariyanto Kapolres Bangkalan. (matamadura.syaiful)

matamaduranews.comBANGKALAN-Puluhan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melakukan unjuk rasa di depan Mapolres Bangkalan, Madura, Kamis (29/4/2021).

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Mahasiswa menilai kampus UTM darurat keamanan.

Bulan maret 2021 di daerah sekitar kampus UTM sudah ada 10 kali pencurian baik sepeda motor dan barang elektronik.

“Polisi tidak becus menjaga situasi keamanan di wilayah Kampus UTM,” teriak korlap aksi Muhammad Umar, Mahasiswa yang lagi mengeyam pendidikan di Fakultas Hukum UTM.

Umar membeberkan data kehilangan selama bulan Maret. Ada 7 sepeda motor dan 3 barang elektronik yang digondol maling tanpatanpa ada kejelasan dari pihak kepolisian.

“Semua kehilangan sudah dilaporkan ke polisi. Tapi tidak ada tindak lanjut dari kepolisian,” papar dia di hadapan polisi.

Umar menilai Polres Bangkalan lamban dalam menangani kasus pencurian yang menimpa rekan mahasiswanya.

“Sesuai dengan tugas dan wewenang kepolisian adalah memelihara keamanan, ketertiban masyarakat menegakan hukum dan perlindungan masyarakat maka kami minta pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku pencurian. Lakukan patroli sesering mungkin,” ujarnya

Umar pun menambahkan jika semua mahasiswa pada umumnya ingin merasakan kenyamana ketika belajar di kampus.

“Kami ingin belajar dengan tenang. Apalagi mahasiswa UTM bukan hanya dari pulau Madura saja. Tetapi dari berbagai pulau di luar Madura. Berikan rasa aman pada mereka,” kata dia.

Patroli, katanya, harus diperbanyak di wilayah yang selama ini dinilai rawan kejahatan. Dia menilai patroli juga harus dilakukan polisi dengan pakaian sipil agar bisa mengintai jambret dan begal yang hendak beraksi.

“Jaman pimpinan Kapolres di tahun 2019-2020 polisi selalu mejaga ketat pos di wilayah kampus. Tapi sekarang hanya dijadikan medan selfi belaka,” keluhan dari mahasiswa yang disampaikan Umar.

Menanggapi tuntutan mahasiswa, Kapolres Bangkalan AKBP Didik Hariyanto mengatakan bahwa keamanan bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab polisi.

“Terkait kemanan bukan seluruhnya tanggung jawab polisi. Tapi dari seluruh elemen masyarakat juga harus bahu membahu menjaga keamanan di lingkungan kampus,” papar Kapolres Didik.

Karena itu, ia mengajak mahasiswa, masyarakat, maupun stakeholder lainnya turut berperan menjaga kemanan lingkungan masing-masing dari tindakan kriminal.

Ia mengklaim, bahwa saat ini unit-unit kemanan di Bangkalan sudah berjalan, termasuk lingkungan telang.

Patroli dari Polres Bangkalan dan Polsek Kamal, kata dia, sudah berjalan.

Keinginan mahasiswa untuk membentuk tim patroli khusus dari Polres untuk mengusut tuntas kriminalitas yang terjadi di sekitar kampus UTM.

Mahasiswa pun meminta Kapolres menandatangani fakta integritas untuk membentuk tim patroli.

Jika tidak Mahasiswa menuntut mundur Kapolsek Kamal, Kasatintel, Kasatreskrim, dan Kapolres, jika dalam waktu satu bulan tidak dapat menyelesaikan tindak kriminalitas di sekitar UTM.

Akhirnya Kapolres Didik menandatangani fakta integritas yang disodorkan oleh mahasiswa UTM dengan menyatakan siap
untuk membentuk tim patroli demi mengurangi kriminalitas di kampus UTM.

Syaiful, Mata Madura