MataMaduraNews.com–BANGKALAN-Dalam rangka mempertajam ilmu Jurnalistik, Badan Eksekutif Mahasiswa melalui UKM LPM Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Ibrohimy (STITAL) Galis, Bangkalan, menggelar Diklat Jurnalistik bekerja sama dengan Mata Madura Biro Bangkalan, Senin (13/02/2017).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Presiden Mahasiswa (Presma) STITAL Saniyah menyampaikan, kegiatan tersebut didasari oleh kemauan teman-teman LPM STITAL untuk lebih memperdalam ilmu Jurnalistik. Karena menurutnya, Â selama ini dari 31 anggota LPM hanya ada tiga orang yang pernah mengikuti pelatihan jurnalistik.
“Ini baru pertama kali kita melaksanakan kegiatan Jurnalistik. Semoga bisa bermanfaat ke depannya,†ujar dara kelahiran Bangkalan itu.
Kenapa memilih Mata Madura untuk mengisi materi diklat? Menurut Saniyah, Mata Madura adalah media yang berani mengurai fakta yang ada. Selain itu, Mata Madura dinilai sebagai media yang beritanya mudah dimengerti dan tidak bertele-tele, sehingga bisa dijadikan referensi untuk belajar menulis berita.
“Mata Madura itu beda dengan media lain. Beritanya lugas dan mudah dimengerti,†ungkap mahasiswi semester VI tersebut.
Sementara itu, sebagai pemateri Manajeman Redaksi, Kepala Biro Mata Madura Bangkalan Aliman Harish  menyampaikan, manajeman redaksi sebuah perusahan media tidak terlepas dari istilah POAC (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling). Dimana seorang Pemimpin Redaksi (Pimred) bertanggung jawab penuh atas pemberitaan yang dibuat.
“Mulai dari wartawan yang mencari berita hingga pada lay outer, itu tanggung jawabnya redaksi,†papar Aliman di hadapan peserta diklat.
Namun menurutnya, untuk tataran pers mahasiswa tidak perlu berpatokan pada teori menajeman redaksi tersebut. Cukup mempunyai tekad untuk menulis dan menyajikan berita merupakan modal awal untuk bisa mengembangkan kemampuan jurnalistik.
“Kalau berpatokan ke teori terus, tidak akan pernah memulai. Tapi kalau berpedoman pada kemauan, pasti bisa. Teori tinggal dipelajari,†imbuh mantan anggota DPRD Bangkalan itu.
Selain memberikan materi jurnalistik, Aliman juga berharap STITAL dalam waktu dekat akan membuat media sebagai wadah untuk menguatkan ilmu jurnalistik. “Tidak perlu muluk-muluk, cukup buat jurnal sederhana itu sudah bagus sebagai media belajar,†sarannya.
Reporter: Agus, Mata Bangkalan
