matamaduranews.com-Wury Estu Handayani, istri KH Ma’ruf Amin sebentar lagi bakal menjadi ibu Wapres. Hal itu bersamaan sang suami, KH Maruf Amin yang akan dilantik bersama Jokowi sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2019-2024 pada Minggu 20 Oktober 2019.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Siapa Wury Estu Handayani? Berikut ini profil Wury Estu Handayani :
Wury Estu Handayani berusia 44 tahun.
Wury adalah istri kedua KH Ma’ruf Amin setelah istri pertamanya, Siti Churiyah, meninggal pada 22 Oktober 2013 karena sakit.
KH Ma’ruf Amin dan Wury Estu Handayani menikah pada 31 Mei 2014 di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta.
Saat itu, suami Wury Estu Handayani sudah meninggal dan dia memiliki dua anak.
Kini Ma’ruf Amin berusia 75 tahun dan Wury Estu Handayani 44 tahun.
Usia keduanya terpaut 31 tahun.
Wury Estu Handayani pernah menuntut ilmu di Akademi Kesehatan Gigi Poltekes juga pernah menjadi perawat gigi di sebuah puskesmas.
Pada 5 Februari 2016, Wury Estu Handayani mendapat pujian berbeda.
Saat itu, dia mengunggah foto Kabinet Indonesia Bersatu jilid II dengan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, beserta Ani Yudhoyono; wakil presiden saat itu, Boediono, beserta istri; serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu.
Seorang teman memuji Wury Estu Handayani, yang beruntung memiliki suami seorang pejabat.
“Alhamdulillah punya suami pejabat jadi sering bertemu pejabat-pejabat,” tulis seorang teman Wury. Menjawab komentar itu, Wury Estu Handayani mengucapkan terima kasih dan mengucap syukur.
Pelantikan Gerlangsung di Gedung DPR RI
Pelantikan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin akan berlangsung pada 20 Oktober 2019 mendatang.
Pelantikan presiden dan wakil presiden itu akan berlangsung di gedung DPR RI, Jakarta.
Polda Metro Jaya sendiri mengerahkan 31 personel gabungan untuk mengamankan kegiatan pelantikan di Gedung DPR tersebut.
Pengamanan tidak hanya dilakukan di dalam kompleks DPR, melainkan hingga ke ring terluar yakni jalan di sekitar Gedung DPR.
Pasukan Brimob Nusantara dan Sabhara Nusantara juga akan dilibatkan dalam pengamanan pelantikan ini.
Kabid Humas Polda Metro Jaya menyebut pihaknya akan memperketat pengamanan di objek-objek vital, seperti perkantoran hingga pusat bisnis dan pertokoan.
Pernyataan Kapolri
Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menyatakan, pihaknya tidak akan menerbitkan surat izin unjuk rasa jika berpotensi kerusuhan jelang pelantikan presiden/wakil presiden 20 Oktober 2019.
“Agar tidak kecolongan upaya aksi massa yang berujung kerusuhan, ada dua pendekatan, yaitu preventif dan penegakkan hukum. Selain itu, kita juga tidak menerbitkan tanda terima unjuk rasa jika ada potensi kerusuhan,” ujar Tito dalam apel pengamanan pelantikan presiden/wakil presiden di Monas, Jakarta, Kamis (17/10/2019).
Tito menambahkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mengantisipasi aksi massa yang berpotensi kerusuhan.
Sejalan dengan pernyatan Presiden Joko Widodo, lanjutnya, kepolisian tak melarang masyarakat menggelar aksi massa.
Namun, aksi tersebut harus dilakukan secara aman dan tertib.
“Enggak melarang sepanjang aman dan tertib. Masalahnya, kalau ada pihak-pihak yang memanfaatkan dan berpotensi tidak aman, ya kita tertibkan. Kita akan bubarkan dulu sebelum aksi anarkis terjadi,” tuturnya.
Ia mengingatkan pihak manapun untuk tidak memobilisasi massa yang berujung pada aksi anarkistis jelang pelantikan presiden terpilih Jokowi dan wakil presiden terpilih KH Ma’ruf Amin.
“Kita ingin berikan imbauan kepada masyarakat untuk sebaiknya tidak melakukan mobilisasi massa. Kumpulan massa mudah sekali untuk terprovokasi sehingga bisa berujung rusuh dan anarkistis,” ujar Tito.
Berdasarkan aksi massa yang terjadi akhir-akhir ini, lanjutnya, kerap kali aksi berujung pada kericuhan jelang malam hari.
“Pengalaman kita belakangan ini, misalnya saat aksi massa adik-adik mahasiswa, siang hari aman-aman saja aksi massanya, tapi malam hari mulai lempar batu, bakar segala macam, dan ada yang membawa senjata yang berbahaya dan berujung merusak fasilitas umum,” paparnya kemudian.
Dikumpulkan “Jadi kalau demonya damai-damai saja, kita tidak masalah. Tapi belakang ini, mohon maaf, demo yang dilakukan ada yang idealisme, tapi ada juga pihak-pihak yang memanfaatkan aksi massa untuk kepentingan sendiri,” sambungnya.
Adapun sebanyak 30.000 personel gabungan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri akan disiagakan jelang pelantikan.
Jika sesuai rencana, acara pelantikan presiden terpilih Joko Widodo dan wapres terpilih Ma’ruf Amin akan dimulai pada pukul 14.30 WIB di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen.
sumber: tribun