Misteri Masalembu; Anggaran Miliaran Rupiah Tak Jelas Bentuknya

×

Misteri Masalembu; Anggaran Miliaran Rupiah Tak Jelas Bentuknya

Sebarkan artikel ini
Para Pemuda Masalembu saat audiensi dengan Bupati Sumenep, KH A. Busyro Karim di Rumah Singgah dalam Kunjungan Kerja di Pulau Masalembu, Sabtu (16/11/2019). (matamadura)

matamaduranews.comMASALEMBU-Kunjungan Bupati Sumenep di Kepulauan Masalembu disambut meriah oleh para warga. Di pinggir-pinggir jalan menuju rumah singgah, para siswa dan warga berjejer sambil melambaikan tangan ke Bupati Kiai Busyro dan Bunda Fitri.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Kapal KM Dharma Kencana IX yang dinaiki rombongan sandar di Pelabuhan Masalembu Sabtu  (16/11/2019) jam 07.00 WIB.

Agenda pertama Bupati Sumenep dalam kunjungan ke Masalembu adalah tatap muka bersama ASN, Tokoh Masyarakat, Kades dan
Masyarakat bertempat di Pendopo Kecamatan.

Dalam pertemuan itu, Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim memberi kabar  jaringan 3G dari operator Telkomsel akan segera aktif.

Tentu saja, kabar dari Bupati Kiai Busyro disambut gemuruh tepuk tangan undangan. Sebab, warga Masalembu selama ini menikmati android dari jaringan 2G. Sehingga akses informasi dunia luar lewat jaringan internet tersendat.

“Kunjungan kami membawa kabar baik untuk masyarakat Masalembu. Mulai hari ini, jaringan 3G Telkomsel di Masalembu sudah mulai aktif. Sekarang, ada pimpinan Telkom yang ikut rombongan,” terang Bupati Kiai Busyro dalam pemaparan kunjungan kerjanya ke Masalembu.

Menurut Bupati Kiai Busyro, apa yang menjadi kebutuhan masyarakat Masalembu sudah lama diketahui. Dirinya bersama OPD terkait terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk mewujudkan aspirasi masyarakat Masalembu.

“Alhamdulillah, mulai hari ini, masyarakat Masalembu bisa menikmati jaringan internet. Masyarakat bisa menggunakan internet. Hati-hati menggunakan jaringan internet, bisa membawa negatif dan positif,” pesan Bupati Kiai Busyro.

Keresahan warga Masalembu soal jaringan listrik juga disampaikan Bupati Kiai Busyro dalam pertemuan itu. Bupati menyampaikan progres dalam mewujudkan PLN di Masalembu.

Bupati asal PKB ini, menyampaikan kesanggupan PLN untuk beroperasi di Masalembu pada tahun 2020.

“Silahkan Pak Ramli (Kepala DPMD, red.) untuk menyampaikan surat yang dari PLN,” sebut suami Nurfitriana ini, yang disambut gemuruh tepuk tangan undangan.

Di Pendopo Kecamatan, Bupati Kiai Busyro memberikan banyak bantuan kepada masyarakat. Seperti PLTS ke sejumlah Mushalla, bantuan ke para lansia dan guru ngaji. Termasuk bantuan ke para nelayan, petani dan dunia pendidikan.

Usai acara di Pendopo Kecamatan, Bupati Kiai Busyro berkesempatan menemui para pemuda Masalembu di rumah singgah.

Trisno, pemuda Desa Sukajeruk mengaku puas setelah diberi kesempatan audiensi dengan Bupati di rumah singgah.

Trisno bersama sepuluh pemuda Masalembu curhat ke Bupati Sumenep tentang pembangunan Masalembu yang tak jelas keberadaannya.

Juhairi, pemuda Masalima kepada Bupati Sumenep menyampaikan kerancuan anggaran yang berjumlah miliaran rupiah masuk ke Pulau Masalembu.

Menurut alumni Magister UGM, Jogyakarta ini, alokasi anggaran yang berasal dari Dana Desa (DD), Alokasi Dana Desa (ADD), Pokir DPRD Sumenep lewat APBD dan Pokmas APBD Jatim, yang masuk ke Pulau Masalembu tak jelas bentuk pembangunannya.

“Mana itu pembangunan dari DD, Pokir, BK Desa, Pokmas. Mana pembangunan jalan desa. Mana pembangunan jalan yang dibiayai dari kabupaten. Pembangunan dari anggaran provinsi. Semua tak jelas karena tak ada transparansi,” terang Juhairi mengawali cerita pembangunan di Pulau Masalembu.

“Kami sebagai masyakarat hampir putus asa mengawal pembangunan di Masalembu. Nyaris tidak ada pengawasan dari kabupaten,” sambung Juhairi saat menyampaikan uneg-unegnya kepada Bupati Kiai Busyro.

Juhairi mengaku sudah menemui Inspektorat dan Kejaksaan Sumenep agar melakukan audit lapangan atas sejumlah pembangunan yang ada di Pulau Masalembu. Namun, katanya, jawaban kedua instansi tersebut terkendala anggaran dan SDM untuk mengaudit lapangan ke Masalembu.

“Kami bingung harus ke siapa  menyampaikan keresahan warga Masalembu. Sementara pembangunan tak transparan,” sambung Juhairi kepada Bupati dan Bunda Fitri dalam audiensi.

Mendengar keluhan Pemuda Masalembu, Bupati Kiai Busyro langsung bertanya ke Camat Masalembu, Heru Cahyono yang kebetulan ikut mendampingi audiensi itu.

Camat Heru langsung menjawab, “Kami tahunya pekerjaan yang dari DD dan ADD di LPJ selesai semua,” jawab Heru santai kepada Bupati.

Juhairi menambahkan, dirinya pernah menyampaikan ke Kejaksaan Sumenep soal anggaran pengecatan jalan senilai ratusan juta rupiah.

“Kejaksaan minta bukti. Bagaimana bisa menunjukkan bukti, di lapangan tidak ada bukti,” ucap Juhairi.

Mendengar testimoni Juhairi, Bupati Kiai Busyro diam sambil menadahkan pandangan ke atas. Sesaat kemudian, Bupati dua periode ini, memerintahkan ke Camat Heru agar minta data ke Sekretariat DPRD Sumenep.

“Camat harus mengantongi data tentang anggaran yang masuk di Masalembu. Silahkan minta data ke Sekretariat DPRD jika berkaitan dengan Pokir anggota DPRD. Pak Camat juga banyak komunikasi dengan para pemuda ini untuk memiliki banyak data,” pungkas Bupati Kiai Busyro.

Usai audiensi, para pemuda mengajak foto bersama dengan Bunda Fitri dan Kiai Busyro.

Hambali Rasidi