matamaduranews.com–BANGKALAN-Puluhan aktivis yang tergabung dalam Masyarakat Bangkalan Aksi (MBA) mendatangi Kantor BRI Cabang Bangkalan, Rabu (4/9/2019) siang.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Mereka mencium dugaan perbuatan yang tidak beres oleh oknum BRI Cabang Bangkalan terkait kucuran dana Bantuan Sosial (Bansos) dari pemerintah pusat. Seperti, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) hingga Program Keluarga Harapan (PKH) yang tidak tepat sasaran dan penyelewangan oleh oknum tertentu.
Yudika, korlap aksi dalam orasi menyebut, total penerima bantuan BPNTdi Bangkalan sebesar 93.331 orang. Sedangkan PKH sebanyak 61.353.
Kata Yudika, Bansos ratusan miliar untuk masyarakat miskin di Bangkalan masih belum membawa perubahan ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat.
“Kenyataannya masih banyak keluhan dari masyarakat miskin yang masih belum menerima bantuan. Bagaimana keterbukaan dari pihak BRI?,” tanyanya dalam orasi di depan Kantor BRI Cabang Bangkalan, JL Letnan Singosastro, Kelurahan Kraton, Bangkalan.
Yudika juga menuding oknum BRI Bangkalan tidak beres melakukan aktivasi, validasi dan distribusi ATM kepada penerima Bansos.
Menurutnya, penerima bansos masih banyak penyelewangan.Nama-nama yang sudah tercantum untuk mendapat bantuan, tapi tidak menerima. “Banyaknya Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tidak mendapatkan bantuan,” tudingnya.
Yang lebih miris, terang Yudika, KPM yang sudah meninggal dunia, nama-namanya masih tercantum sebagai penerima.
“Dana Bansos itu bukan milik BRI. Bukan untuk dikorupsi, tapi untuk warga miskin,†teriak pendemo yang lain dengan nada geram mempertanyakan kepada Pimpinan BRI Cabang Bangkalan.
Selain orasi bernada kecaman, pendemo juga menyerukan agar tidak melakukan transaksi dengan pihak BRI. Teriakan bernada mengusir Kantor BRI dari Bangkalan juga mewarnai jalannya aksi.
“Jangan sampai kena korupsi oleh BRI. Usir BRI dari Bangkalan, karena sudah memakan uang kita, Dana Bansos itu milik rakyat bukan milik BRI. Minta tolong jangan dikorupsi,†teriak Yudika, seraya disambut teriakan serupa oleh peserta aksi.
Pimpinan BRI Cabang Bangkalan, Sudono menemui para demonstran. Dia menyampaikan, bahwa pihaknya sudah bekerja profesional sesuai dengan ketentuan yang sudah ada. “Kami sudah bekerja secara profesional,â€ujarnya di depan pendemo.
Namun, Sudono tidak menampik aspirasi yang disampaikan demonstran. “Sebagian ada unsur benarnya. Keterbukaan data itu bukan wewenang kami. Kami hanya menerima dari Kemensos, dan sudah ada MOU dengan Kemensos jadi tidak boleh ada keterbukaan,” tuturnya.
Menurut Sudono, BRI sifatnya hanya menunggu data. “Kita hanya mempersiapakan kartu ATM dan E-Warung. Namun ada data-data yang tidak valid, sehingga perlu perbaikan. Nanti akan kami segera perbaiki untuk ke depan,” tandasnya.
Syaiful, Mata Bangkalan