matamaduranews.com–SUMENEP-Meski S, warga Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Sumenep, Madura, meninggal dunia terkonfirm negatif Corona. Namun, SA, istri S langsung menjalani isolasi di RSUD dr H. Moh. Anwar, Sumenep
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Langkah isolasi SA bersamaan dengan jenazah S tiba di RSUD dr H Moh. Anwar Sumenep, Rabu malam (15/4/2020) untuk pemulasaran sebelum dimakamkan di Moncek Tengah, Lenteng.
Praktis, SA yang warga Desa Gingging, Kecamatan Bluto, Sumenep tak bisa menyaksikan detik-detik pemakasan S karena dirinya harus menjalani isolasi.
Jenazah S dimakamkan di tempat asalnya, Desa Moncek Tengah, Lenteng, Sumenep. Proses pemakaman menggunakan SOP Covid-19 tanpa didampingi keluarga. Hanya petugas medis yang menguburkan menggunakan APD lengkap.
Kepala Puskesmas Bluto, Hj. Siti Hairiyah, S. Kep saat dihubungi Mata Madura membenarkan kalau SA, istri S menjalani masa isolasi di RSUD Sumenep.
Dikatakan, mobil travel yang membawa almarhum dan istrinya langsung kembali ke Tangerang setelah jenazah berangkat dari RSUD dr Soetomo, Surabaya.
“Rombongan dari Tangerang langsung balik dari Surabaya. Tak ikut ke Sumenep. Yang ikut ke Sumenep hanya SA istri almarhum. Sekarang sudah menjalani isolasi di rumah sakit Sumenep,” papar Ibu Yayak-panggilan akrab Siti Hairiyah.
Sementara itu, Kapolres Sumenep, AKBP Deddy Supriadi, menyebut almarhum S negatif Corona. Hal itu berdasar surat keterangan dokter di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
“Sebagai sebagai bentuk antisipasi, jenazah dimakamkan dengan protokol Covid-19. Apalagi almarhum mudik dari daerah zona merah,†katanya Kamis.
Dikatakan, sesuai prosedur, SA istri almarhum menjalani isolasi di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep selama 14 hari.
“Terhadap istri almarhum ini juga dilakukan rapid test. Alhamdulillah hasilnya negatif. Kemudian hasil rontgen paru-paru juga dinyatakan bersih,†papar Deddy.
Meski hasil rapid test negatif, namun istri almarhum tetap harus menjalani masa isolasi 14 hari karena telah berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP).
“Istri almarhum juga menjalani PCR Test atau pembuktian tes laboratorium setelah rapid test, untuk mengetahui yang bersangkutan positif atau tidak. Hasilnya belum keluar, karena sampelnya dikirim ke Surabaya,†terangnya.
Sebagaimana diketahui, S meninggal di Ngawi, perjalanan pulang ke Sumenep. Lalu AS membawa jenazah S ke Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya.
Mobil travel itu langsung menuju ruang jenazah di RSUD dr Soetomo, Surabaya. Setelah itu, jenazah dilakukan proses sesuai dengan Protokol/SOP Covid 19.
Almarhum S berusia 35 tahun. Sekitar dua bulan lalu berangkat bersama AS istrinya ke Tangerang, Banten untuk bekerja sebagai penjaga toko sembako.
Lima hari lalu S mengalami gejala panas, batuk dan sesak napas. Pada Selasa (14/4/2020), sekitar jam 20.00 WIB, AS berinisiatif membawa suaminya pulang ke Sumenep menggunakan mobil travel. Namun tiba di Ngawi, S meninggal dunia.
Sebelum jenazah tiba di Moncek Tengah, mobil ambulance dari Rumah Sakit Dr Soetomo, Surabaya yang membawa almarhum mampir ke RSUD dr Moh. Anwar, Sumenep.
Jenazah tiba di Desa Moncek Tengah sekitar jam 22.30 WIB.
Yudiek, Mata Madura