matamaduranews.com–BANGKALAN-Kondisi Pasar Tradisional Ki Lemah Duwur, JL Halim Perdana Kusuma, Bangkalan, Madura banyak menuai sorotan dari masyarakat, pengunjung pasar dan para pedagang.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Selain jorok dan kumuh, sampah banyak menumpuk, berserak di sana sini.
Kondisi bangunan pasar yang dikelola Dinas Perdagangan itu sangat memperihatinkan. Banyak atap bocor di sana sini bila hujan.
Sudah bertahun-tahun pasar tersebut seperti dibiarkan rusak. Penataan komplek pasar pun seadaanya. Sehingga membuat pasar terlihat kumuh.
Tak hanya itu amatan Mata Madura, kondisi saluran dranaise (parit, Red)Â nyaris jarang dibersihkan oleh pengelola pasar dan instansi terkait.
Salah satu pedagang yang ditemui Mata Madura, Ruji pedagang Nasi mengatakan, para pedagang seringkali mengeluhkan atas kondisi tersebut.
Keluhan itu langsung disampaikan ke pengelola. Namun sampai saat ini, belum ada realisasi.
“Kita-kita juga sebenarnya tidak nyaman. Saat musim kemarau mending. Parahnya, itu kalau lagi musim hujan. Atap bocor dan lantainya becek serta banjir,” ujarnya pada Mata Madura, Sabtu (28/12/2019)
Lain pula diutarakan salah seorang pedagang ikan, Halimah dirinya menjelaskan saat membersihkan genangan air yang masuk ke lapak tempatnya berjualan.
Kondisi terburuk ketika musim hujan. Atap losd mengalami kebocoran. Di sana sini sampah menumpuk, sehingga banyak genangan air.
“Beginilah situasi kami kalau berjualan di Pasar Ki Lemah Duwur. Atap seng losd-losd ini, sebagian sudah bocor dan talang air penampung air hujan banyak yang sudah tak layak. Padahal, kami kalau berjualan di sini dikutip retribusi oleh petugas pasar. Kami berharap perhatian Pemkab agar segera dibenahi dan dijaga kebersihannya,” pinta Halimah
Dirinya menambahkan penataan lahannya di Pasar ini masih kurang rapi sebenernya, makanya mungkin orang gak banyak ke sini jadi keliatannya sepi.
“Kadang hanya ruko-ruko tertentu saja yang rame, soalnya pembeli udah pada tahu, gak sedikit juga ruko yang sepi karena ada beberapa pembeli yang belum tahu,” terangnya.
Lantas dirinya mengeluhkan adanya pungutan biaya kebersihan yang dilakukan oleh oknum pengelola, yang tidak diimbangi dengan adanya perbaikan dan upaya membersihkan pasar dari kekumuhan.
“Iya, pedagang dipungut biaya kebersihan setiap harinya. Tapi tak dijaga kebersihannya,” keluh Halimah pada Mata Madura.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan, Sutanto sejauh ini dihubungi Mata Madura tak pernah ada respon. Telpon dan pesan WhatshAap tak dibalas.
Syaiful, Mata Bangkalan