matamaduranews.com–SUMENEP-Cabup Fattah Jasin ingin produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Sumenep memiliki daya saing di pangsa pasar nasional dan internasional.
Hal itu setelah Fattah Jasin melihat Sumenep sebagai satu-satunya daerah di Jawa Timur yang masih lestari nilai-nilai keraton.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Penyataan Fattah Jasin disampaikan saat menjadi pemateri Talk Show Entrepreneurship Sukses Berwirausaha di Era Revolusi Industri 4.0 Pasca Pandemi di salah satu hotel Sumenep, Sabtu (12/9/2020).
Fattah Jasin bersama Sustono (kadiskop) dan Alwiyah (akademisi) sebagai pemateri.
Peserta yang ikut dalam talk showi itu dari para pelaku usaha muda Sumenep.
Saat pemaparan, Fattah Jasin bercerita saat dirinya menjadi Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim bisa mendorong sejumlah koperasi dan UMKM binaannya yang mampu mengekspor hasil produknya ke manca negara.
Karena itu, bila dirinya ditakdirkan sebagai Bupati Sumenep. Fattah Jasin sudah menyiapkan 9 program unggulan untuk Memakmurkan Desa dan Meratakan Pembangunan dan bingkai Sumenep Barokah.
9 Program unggulan itu, meliputi Sumenep Akses. Menambah anggaran minimal Rp 300 juta dari APBD kabupaten untuk pembangunan infrastruktur desa di luar Dana Desa dan ADD.
Kedua, program Sumenep Agro yang menyasar pengembangan sektor pertanian dan perkebunan organik untuk meningkatkan penghasilan petani.
Ketiga, Sumenep Berdaya untuk membuka akses darat dan pulau agar tercipta akselerasi pembangunan dan eknomi darat dan pulau.
Keempat, Program Sumenep Kerja yang mentarget penciptaan 10.000 wirausaha baru (startup) melalui pelatihan tersertifikasi, bantuan permodalan dan pendampingan.
Kelima, program Sumenep Bangkit. Yaitu program satu kartu untuk semua layanan sosial.
Keenam, program Sumenep Sehat. Yaitu jaminan pelayanan kesehatan dasar gratis dan perluasan keanggotaan BPJS kesehatan.
Ketujuh, program Sumenep Cerdas dan Berbudi Pekerti. Yaitu program bantuan sarana prasarana pendidikan.
Kedelapan, program Sumenep Amanah. Yaitu mengembangkan aplikasi berbasis teknologi informasi.
Kesembilan, program Sumenep Harmonis berupa bantuan operasional untuk pondok pesantren dan tempat ibadah.
“Sembilan program prioritas itu sesuai dengan visi saya yaitu memakmurkan desa dan meratakan pembangunan. Menuju Sumenep barokah,†terang Gus Acing-panggilan akrab Dr RB Fattah Jasin yang disambut aplaus peserta.
Khusus produk UMKM, Fattah Jasin menyebut tiga aspek yang menjadi perhatiannya. Pertama aspek permodalan yang selama ini banyak dikeluhkan pelaku UMKM. Kedua produktivitas. Ketiga aspek pemasaran.
“Kalau masih belum punya kemampuan, nanti akan dilatih agar bisa menghasilkan produk yang berkualitas. Makanya kami akan mencetak 10 ribu pengusaha baru di Sumenep. Pelatihan-pelatihan UMKM tidak sekedar rutinitas dan seremonial. Pserta akan terus dikawal hingga pemasaran,” sambungnya.
Pemaparan Fattah Jasin benar-benar menghipnotis peserta.
Di akhir acara, tak sedikit para pelaku UMKM yang rata-rata perempuan muda kesengsem untuk berswa foto dengan Cabup Fattah Jasin.
Hadi, Mata Madura