Oleh: Syahril Abdillah*
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Pada tanggal 08 Maret lalu, dunia memperingati Hari Perempuan Internasional yang diyakini sebagai kebangkitan kaum hawa akan pentingnya ikut andil berkiprah membangun peradapan dunia. Sejarah mencatat pada tanggal 8 Maret tahun 1857, para buruh perempuan dari pabrik pakaian dan tekstil yang ada ada di New York melakukan protes berbentuk unjuk rasa karena kondisi kondisi kerja yang sangat buruk dan gaji yang rendah. Kisah yang lainnya terjadi pada tahun 1911, dimana kebakaran pabrik Triangle Shirtwaist di New York mengakibatkan 140 orang perempuan kehilangan hak dan nyawanya.
Peristiwa-peristiwa tersebut yang menjadikan 8 Maret sebagai Hari perempuan Internasional. Hanya saja perlu digaris bawahi, kebangkitan perempuan bukan hanya ditunjukkan melalui unjuk rasa atau hanya sekedar peringatan tentang peristiwa itu. Namun perempuan juga ikut andil memberikan kontribusinya terhadap berbagai sektor yang ada di dunia. Mulai dari ilmu pengetahuan, politik, budaya, sastra, pendidikan, prekonomian dan semacamnya. Hal ini membuktikan bagi kita semua sebagai manusia yang terdiri dari dua jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) betul-betul bisa bersinergi dan saling menopang satu sama lain demi kemaslahatan umat.
Di dunia politik, wanita mampu menjadi sosok pemimpin seperti Qory Aquino, Benazir Butto, Margareth Thetcher. Di Indonesia kita mengenal sosok Tri Rismaharini, Khofifah Indar Parawansa, dr. Hj. Faida, MMR dan masih banyak lagi yang bisa memegang sistem pemerintahan di negeri yang penuh warna ini. Belum lagi di pendidikan, kedokteran, sosial budaya juga terdapat perempuan yang menunjukkan andil besarnya.
Dari semangat inilah, bisa kita ambil pelajaran bahwa asumsi kita terhadap sosok perempuan sebagai kaum yang lemah, cengeng dan mengandalkan emosional yang berlebihan, sedikit demi sedikit dikesampingkan. Berilah ruang dan kebebasan sesuai dengan kemapuan mereka tanpa melanggar nilai-nilai normatif dalam kehidupan berbangsa, negara dan agama.
Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, 8 Maret 2017 ini, setidaknya wanita lebih kreatif dan mampu melahirkan ide-ide dan gagasan cemerlang dan konstruktif demi kejayaan bangsa ini. Teruslah berkarya wahai perempuan, jangan pantang menyerah dan patah semangat. Sebab diakui atau tidak, di balik laki-laki yang sukses pasti ada perempuan hebat yang selalu memberikan dukungan, doa dan semangat yang tinngi. Sama halnya dengan istri-istri Rasulullah SAW, para founding father bangsa Indonesia dan tokoh-tokoh lainnya.
Selamat merayakan Hari Perempuan Internasional, 8 Maret 2017. Perempuan adalah ibu dalam keberhasilan laki-laki.
* Penulis tinggal di syahril93abdillah@gmail.com.