Berita Utama

Sambut Visit Sumenep 2018, Ini yang Dilakukan Disnaker

PELATIHAN: Sekretaris Disnaker Sumenep Joko Suwarno menyampaikan materi pada Pelatihan Bordir Disnaker Sumenep 2017, Jumat (15/09). (Foto Rusydiyono, Mata Madura)
PELATIHAN: Sekretaris Disnaker Sumenep Joko Suwarno menyampaikan materi pada Pelatihan Bordir Disnaker Sumenep 2017, Jumat (15/09). (Foto Rusydiyono, Mata Madura)
PELATIHAN: Sekretaris Disnaker Sumenep Joko Suwarno menyampaikan materi pada Pelatihan Bordir Disnaker Sumenep 2017, Jumat (15/09).
(Foto Rusydiyono, Mata Madura)

MataMaduraNews.com – SUMENEP – Songsong Visit Sumenep Years 2018, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Sumenep gelar Pelatihan Bordir. Pasca pelatihan tersebut, para peserta ditargetkan bisa ambil bagian sebagai penyedia souvenir di kala tahun kunjungan wisata dimulai.

Sekretaris Disnaker Sumenep Joko Suwarno menjelaskan, peserta pelatihan bordir tersebut merupakan perajin yang sudah punya usaha. Akan tetapi, dalam menjalankan usahanya sebagai perajin bordir hanya sebatas rutinitas. Tidak ada peningkatan, baik dari sisi ragamnya produk ataupun omzet.

Oleh sebab itu, sambung Joko, materi yang diberikan pada pelatihan kali ini tidak hanya fokus pada bordir saja. Melainkan, diberi wawasan tentang kewirausahaan dan pengembangan produk hingga pemasarannya.

”Agar mereka tahu permasalahan-permasalahan dalam dunia usaha berikut bisa membaca peluang sebagai perajin bordir,” jelas Joko, Jumat (15/09) usai menyampaikan materi kepada peserta pelatihan di ruang pertemuan dinas setempat.

Menurutnya, melatih orang supaya memiliki kemampuan membordir tidaklah sulit. Akan tetapi, yang seringkali menjadi persoalan pasca pelatihan yaitu semangat dan keuletan dalam menjalankan usaha. Apabila berkaitan dengan semangat dan kegigihan itu, erat kaitannya dengan karakter dari sumber daya manusia itu sendiri.

”Salah satu persoalan yang paling akut setelah pelatihan yaitu Asma (asal-asalan dan malas) dan Kutil (kurang terampil), karena diberi Kurma (kursus dan magang),” sebut mantan Kabid Perkebunan itu.

Ditanya target pelatihan, Joko menjawab pasca pelatihan produk pengusaha bordir di Sumenep bisa bersaing dengan produk unggulan yang selama ini laris terjual. Yang terpenting, produk itu nantinya mampu memikat para wisatawan yang berkunjung ke Sumenep.

”Bordir kali ini fokus pada membordir kaos yang bertuliskan Sumenep dengan gambar khasnya, serta membordir jilbab,” pungkasnya.

Rusydiyono, Mata Madura

Exit mobile version