Berita Utama

Terkesan Disetting, Puluhan Karyawan Pendemo RSUD Bangkalan Minta Maaf Secara Seremonial

×

Terkesan Disetting, Puluhan Karyawan Pendemo RSUD Bangkalan Minta Maaf Secara Seremonial

Sebarkan artikel ini
ANTRE: Puluhan Karyawan RSUD Syamrabu Bangkalan yang ikut demo Selasa (17/01) kemarin, meminta maaf secara seremonial kepada Direktur RSUD, drg. Yusro (baju hijau), Kamis (19/01). (Foto/Agus, Mata Bangkalan)
ANTRE: Puluhan Karyawan RSUD Syamrabu Bangkalan yang ikut demo Selasa (17/01) kemarin, meminta maaf secara seremonial kepada Direktur RSUD, drg. Yusro (baju hijau), Kamis (19/01). (Foto/Agus, Mata Bangkalan)
ANTRE: Puluhan Karyawan RSUD Syamrabu Bangkalan yang ikut demo Selasa (17/01) kemarin, meminta maaf secara seremonial kepada Direktur RSUD, drg. Yusro (baju hijau), Kamis (19/01). (Foto/Agus, Mata Bangkalan)

MataMaduraNews.comBANGKALAN-Buntut demo karyawan RSUD Syamrabu Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Selasa (17/01/2017) kemarin, membuat semua karyawan terkait harus meminta maaf secara seremonial. Meski sayang, acara di salah satu ruangan di lantai 4 gedung RSUD setempat, Kamis (19/01) ini, terkesan sebagai hasil seting-an.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Salah seorang perawat yang tidak mau disebutkan namanya menuturkan, sebenarnya setelah berdemo kemarin, ia bersama teman-temannya dipaksa untuk meminta maaf kepada pimpinan. Namun, ketika ditanya siapa yang memaksa, entah kenapa ia enggan berterus terang.

“Iya, Mas, intinya saya dan teman-teman itu tidak ikhlas. Minta maaf karena disuruh,” ujar wanita yang bertugas di ruangan Irna E RSUD Syamrabu Bangkalan itu.

Baca Juga: Breaking News: Nunggak Pembayaran Enam Bulan, Ratusan Karyawan RSUD Syamrabu Demo, Gara-Gara Ratusan Karyawan Gelar Demo, Pelayanan Pasien RSUD Syamrabu Dikeluhkan, Soal Tuntutan Ratusan Karyawan RSUD Syamrabu, Wakil Ketua DPRD: Ada Apa dengan Manajemen BLUD?, Tanggapi Tuntutan Pendemo, Direktur RSUD Syamrabu: Mereka Tidak Paham Proses Pembayaran

Memang tak banyak sumber yang bisa menguatkan penuturan salah satu perawat tersebut. Namun dugaan setting permintaan maaf karyawan yang ikut berdemo, Selasa (17/01) kemarin, juga disampaikan Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Bangkalan, Muhyi. Pria berkacamata itu menganggap, acara permintaan maaf oleh karyawan RSUD Syamrabu tersebut memang terkesan sudah diatur sebelumnya.

“Ya sangat jelas itu sudah disetting sebelumnya, tidak mungkin atas inisiatif karyawan. Kalau memang mereka ikhlas minta maaf, tidak perlu mengundang wartawan sebanyak itu kan,” kata Muhyi, saat dihubungi lewat telepon selulernya, Kamis (19/01).

Muhyi, Ketua DKR Bangkalan.
Muhyi, Ketua DKR Bangkalan.

Menurut Muhyi, sebenarnya masalah pembayaran uang jasa pelayanan yang nunggak sampai enam bulan tersebut tidak akan dipermasalahkan oleh karyawan, jika dari pihak pimpinan melakukan sosialisasi kepada semua karyawan. Hal itu dapat dilihat dari pernyataan Direktur RSUD, drg. Yusro, saat menjawab tuntutan pendemo.

“Ya kan Bu Yusro bilang karena mereka tidak ngerti proses, jadi mudah untuk di provokasi. Nah kalau ada sosialisasi sebelumnya, provokasi ini kan tidak mungkin ada,” pungkasnya.

Menanggapi tudingan tersebut, Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan, drg. Yusro mengatakan permintaan maaf itu murni dari karyawan. Bukan karena diatur oleh pimpinan rumah sakit sebagaimana dugaan Muhyi maupun penuturan salah seorang karyawan yang namanya tak ingin disebutkan.

“Ya mungkin mereka khilaf melakukan itu ditambah karena adanya provokator. Buktinya setelah ditanya mereka ikut demo karena apa, mereka tidak ngerti. Alasannya hanya demi solidaritas,” katanya, di depan sejumlah awak media.

Reporter: Agus, Mata Bangkalan