24 Organ Pamekasan Demo Bupati Badrut. Minta Harga Beli Tembakau Mahal

×

24 Organ Pamekasan Demo Bupati Badrut. Minta Harga Beli Tembakau Mahal

Sebarkan artikel ini
24 Organ Pamekasan saat gelar demonstrasi menagih janji politik Bupati Badrut Tamam. Mereka minta harga beli tembakau mahal sesuai janji politik saat Pilkada Pamekasan 2018. (matamadura.joharmaknun)

matamaduranews.comPAMEKASAN-Ratusan demonstran kembali mendatangi Rumah Dinas Bupati Pamekasan, Badrut Tamam, Senin (9/9/2019). Mereke menuntut janji politik Bupati Badrut agar terwujud untuk menaikkan harga beli tembakau dari petani.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Demonstrasi itu merupakan Korlap Bersama antar pimpinan organ di Pamekasan. Dalam rilis ke Mata Madura, ada 24 organ yang ikut dalam aksi di depan Mandhepa Agung Ronggosukowati, yang notabene rumah dinas Bupati Badrut.

Seperti, Hasan Basri, Ketua GMNI. Abd. Rahman, Ketua AM2. Iklal, Ketua Formaasi. Hakim, Ketua Samar. Maimun, Ketua Kapak. Suja’i, Ketua BMM. Halili, Ketua GSM. Sauqi, Ketua Alpart. Zainal, Ketua Gempur. Zaini Wer-Wer, Ketua Komad. Abdus Salam Marhaen, Ketua Famas. Abd. Salam, Ketua Gempa. Arman, Ketua Fara. Indra X, Ketua Cekam. Rahem, Ketua GPRS. Jaka, Ketua LPPN RI. Habib Amin Jakfar, Ketua HKTI. Razek, Ketua Gapura. Salamet, Ketua Prima. Samli, Ketua Pantura. Basith, Ketua Pandawa. Mukhtar, Ketua Larem. Atiq, Ketua Lapaq. Juma’i, Ketua Teropong.

Mereka mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Peduli Petani Tembakau. Demonstran dalam orasinya mengaku lahir dari rahim seorang petani tembakau. Karena itu, dia menuntut harga tembakau mahal sesuai dengan janji politik Berbaur saat Pilkada 2018 lalu.

“Kami ke sini managih janjinya Pak Bupati yang berjanji akan meningkatkan harga tembakau milik petani,” teriak Nur Faisal salah satu orator aksi.

Selain itu, mereka mengecam soal pernyataan Bupati Badrut bahwa para pendemo tembakau dibayar dan petani yang mengalami kerugian hanya satu orang.

“Kami sepeserpun tidak menerima bayaran waktu melakukan aksi. Ini murni memperjuangkan nasib petani tembakau,” tambah Faisal.

Bupati Pamekasan, Badrut Tamam menemui para demonstran. Mantan aktivisi PMII Jatim ini, menyatakan, demo sebagai alat kontrol dari masyarakat. Badrut sangat berterima kasih atas kontrol masyarakat kepada pemerintah.

“Pemerintah menyampaikan terima kasih pada semua masyarakat, soal tembakau, pemerintah dengan 9 pabrikan sudah melakukan komunikasi, yang menyepakati harga minimal tidak boleh membeli di bawah Rp 42.600,” terang Badrut di depan demonstran.

Badrut berjanji akan melakukan langkah-langkah. Termasuk merubah Perda Tembakau yang akan melibatkan sejumlah stakeholder. Termasuk pemuda dan mahasiswa. Tujuannya, agar lebih berpihak kepada masyarakat atau petani tembakau.

“Perda tembakau diusahakan akan dirubah, tentunya akan dikomunikasikan dengan DPRD dan akan melibatkan pemuda dan mahasiswa,” tambah Baddrut.

Sementara itu, berdasar Surat Edaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan, harga jual tembakau 2019 tergantung jenis. Mengacu pada Break Event Point (BEP) yang ditetapkan pada 28 Maret 2019 lalu, masing-masing sebesar Rp 32.484 per kilogram (Kg) untuk jenis tembakau sawah. Rp 41.581 per kg untuk tembakau tegal dan Rp 55.101 per kg untuk tembakau gunung.

Johar Maknun, Mata Pamekasan