MataMaduraNews.com–BELITUNG-Lantaran menjadi 10 destinasi prioritas, pembangunan pariwisata di Belitung terus dikebut. Tidak hanya infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM) juga dipersiapkan. Terbaru, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar kegiatan sertifikasi kompetensi bagi 200 tenaga kerja pariwisata.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Acara yang dihelat di Hotel Billiton, Tanjung Pandan, Belitung, dibagi menjadi dua kloter. Kloter pertama dilakukan 5 hingga 6 Februari 2018 dengan materi dasar. Lalu kloter kedua pada 7 hingga 9 Februari dengan materi kompetensi khusus terdiri dari Front Office, Housekeeping, Food and Beverages Services, dan Tour Guide.
Kegiatan dengan tema “Pelatihan SDM Pariwisata Bagi Masyarakat Dalam Rangka Kegiatan Gerakan Sadar Wisataâ€, dihadiri Bupati Belitung Sahani Saleh, didampingi Kepala Dinas Pariwisata Belitung Harmanto.
Asisten Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Hubungan antar Lembaga Kemenpar, Wisnubawa Tarunajaya mengatakan, sertifikasi adalah standard untuk mengetahui kompetensi seseorang. Kompetensi tersebut dinilai dari tiga hal, yaitu ilmu pengetahuan, keterampilan, dan perilaku.
â€Ketiga-tiga ini harus sejalan. Jika salah satu tidak sejalan, orang itu belum bisa dikatakan kompeten. Secara umum, orang yang berkompetensi dan bersertifikat, akan lebih unggul dibandingkan yang tidak mempunyai sertifikat,†kata Wisnubawa.
Bagi Wisnu, masyarakat punya peran yang sangat penting dalam pariwisata. Sebab, masyarakatlah yang bersentuhan langsung dengan para wisatawan. Masyarakat pula yang akan mendapatkan manfaat langsung dari pariwisata.
â€Jadi sangat penting bagi masyarakat memahami dan mengetahui dengan baik apa itu pariwisata,†ujarnya.
Melalui pelatihan SDM, semua pemahaman pariwisata bisa langsung ditularkan. Potensi destinasi masing-masing daerah juga bisa langsung dipetakan.
â€Dan yang perlu diingat, SDM inilah yang menentukan kenyamanan dan kepuasan para wisatawan. Ini yang harus diciptakan oleh manusia itu sendiri. Sehingga saat wisatawan datang, masyarakat bisa menyambut dengan baik. Dan wisatawan bisa terus datang dan menjadi repeater tourism,†ucapnya.
Namun, Wisnu menilai, SDM di bidang pengelolaan dan pelayanan pariwisata masih terasa kurang, terutama perencanaan implementasi pelayanan dan manejemen pemasaran masih terbatas. Untuk meningkatkan kapasitas pengelola usaha pariwisata itulah dilakukan uji kompetensi. Mereka yang lulus uji kompetensilah yang akan mendapatkan sertifikat.
â€Kita berusaha semua tenaga pariwisata itu bersertifikat kompetensi. Tapi, untuk tahun 2017 hanya 50 orang yang mengikuti uji kompetensi. Dengan adanya MEA, ini suatu tantangan untuk kita, di ASEAN kalau dilihat secara persentasi, posisi Indonesia di antara negara-negara ASEAN begitu-begitu saja. Jadi dari itu kita harus serius untuk menegakkan standard tenaga kerja,â€Â tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya meminta seluruh Dinas Pariwisata untuk segera melakukan sertifikasi kepada tenaga kerja pariwisata hingga level ASEAN.
â€Ini merupakan strategi dalam meningkatkan kualitas SDM bidang pariwisata agar bisa bersaing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN,â€kata Arief Yahya.
Sebagai bentuk dukungan potensi sumber daya manusia (SDM) dalam bidang pariwisata, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) segera mengadakan pelatihan dasar pariwisata di 34 provinsi dengan merangkul 13.600 orang. Untuk pegawai Kemenpar diwajibkan mengikuti pelatihan ESQ tingkat lanjutan.
Menpar Arief Arief menginginkan adanya reformasi birokrasi yang lebih signifikan di tahun 2017. Dari hal itu lah SDA yang memadai dinilai mampu menjadi modal utama dalam membangun pariwisata Indonesia.
â€Kalau bangsa ini SDM nya bagus, pasti menang, dan itu tergantung manusianya,â€pungkas Menpar Arief Yahya.
Sumber: Indo Pos