matamaduranews.com–Disparbudpora Sumenep merancang agenda tahunan di Puncak Lanjari Sumenep. Hal ini dilakukan setelah Festival Paralayang sukses digelar dari tanggal 2 hingga 4 Juni 2023.
Ada 46 atlet paralayang Se-Jawa Timur yang ikut kompetisi di Bukit Lanjari Desa Soddara, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep.
Kegiatan itu dimeriahkan dengan pertunjukan musik tradisional Sumenep, yakni musik tong-tong dan pameran bonsai.
Sebelum festival dimulai, panitia menampilkan ratusan sepeda motor listrik ‘touring’ ke Bukit Lanjari Desa Soddara, Minggu (4/6/2023). Touring tersebut untuk memeriahkan Liga Paralayang 2023 Jatim Seri 1.
Sampai di lokasi, pengunjung dan peserta touring disuguhi tontonan dan hiburan dari berbagai rangkaian penampilan kebudayaan, pameran, dan musik tong-tong. Bukit Lanjari merupakan satu-satunya spot paralayang di Madura.
Para pengendara motor listrik melakukan touring dari areal Taman Potre Koneng (Taman Adipura: red) menuju Bukit Lanjari, sekaligus sebagai kegiatan untuk menyemarakkan ‘Juni Bulan Bung Karno’.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Mohammad Iksan, festival yang diselenggarakan di Desa Soddara, Kecamatan Pasongsongan itu sekaligus juga menjadi menjadi ajang promosi wisata ke kancah Jawa Timur.
“Tahun depan, kita usahakan bisa tingkat nasional, sehingga jangkauannya akan lebih luas, dan secara otomatis juga akan lebih banyak warga luar Sumenep yang datang ke Kabupaten Sumenep ini,” katanya.
Selain untuk mempromosikan potensi wisata di Kabupaten Sumenep, festival paralayang ini juga dimaksudkan untuk menghidupkan ekonomi warga di sekitar lokasi festival.
Iksan bercita banyak menggaet para wisatawan untuk berkunjung ke Sumenep. Salah satu caranya adalah dengan menggelar festival paralayang.
“Festival paralayang ini merupakan satu dari 61 kalender tahunan yang memang dijadwalkan oleh Pemkab Sumenep guna menarik minat wisatawan berkunjung ke kabupaten ini,” kata Bupati Fauzi dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Edy sebelum puncak festival paralayang dimulai.
Salah seorang pengunjung Bukit Lanjari asal Desa Pakondang, Kecamatan Rubaru, Abu Zairi, mengaku senang menonton Festival Paralayang 2023.
Dia menyebut festival semacam ini bisa berdampak positif bagi masyarakat sekitar sebab objek wisata pada umumnya akan membangkitkan pelaku UMKM setempat.
“Adanya festival ini disambut sangat positif oleh masyarakat, dan pasti masyarakat sekitar akan lebih terbuka wawasannya nanti dan UMKM akan hidup,†terangnya, Minggu (4/6/2023). (*)