MataMaduraNews.com–PAMEKASAN-Aktivis sosial Pamekasan ini tergolong langka. Bagaimana tidak. Kaum perempuan muda ini tidak menunggu jadi kaum tajir untuk menyalurkan bantuan sosial. Dia bersama koleganya menggalang donasi untuk membantu kebutuhan orang-orang miskin dan anak yatim.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kali ini, Pak Tuna (60), warga Desa Trasak, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Madura, Jatim kecipratan bantuan dari Murinatul Aini, aktivis perempuan asal Pamekasan. Dia bersama rekannya memberi bantuan alat mandi dan uang sekadarnya.
Apa yang dilakukan Aini-panggilan akrabnya, seperti dilakukan Komunitas Berbagi di Sumenep yang konsen membantu kebutuhan orang-orang miskin dan anak yatim piatu serta orang berkebutuhan khusus.
Apa yang melatarbelakangi Aini berbuat demikian? “Saya melakukan kegiatan ini semata hanya untuk meringankan beban masyarakat yang memang sangat membutuhkan uluran tangan. Alhamdulillah dengan izin Allah SWT, kami bersaama teman yang lain bisa memberi bantuan ke Pak Tuna,” ujar Aini kepada MataMaduraNews.com, usai menyerahkan peralatan mandi dan uang, di kediaman Pak Tuna, Jumat (09/03/2018).
Aini memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menggalang donasi dalam penyaluran kepada anak yatim dan kaum mustad’afin.
“Perkembangan zaman saat ini saya bisa mengunakan medsos untuk menggalang donasi. Ada lembaga zakat juga ikut menyumbang dana untuk kegiatan ini,” tambahnya.
Pak Tuna terlihat sumringah setelah menerima bantuan dari Aini.
“Alhamadulillah. Ini sangat membantu kebutuhan sehari-hari. Semoga kebaikan ibu mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT,” ucap Pak Tuna dengan titik air mata terurai.
Pak Tuna hidup bersama istri dan satu anak. Sehari-hari, pekerjaannya sebagai pemulung hanya cukup untuk makan. Berkat santunan dari Aini tentu sangat membantu bagi kehidupan Pak Tuna.
Aini berharap apa yang dilakukannya agar ditiru oleh pemerintah. Dengan cara? “Ya..bantuan untuk orang-orang miskin agar tepat sasaran,” harap ibu satu anak ini.

Selama 2017, Aini sudah melakukan bedah rumah orang miskin sebanyak 6 kali. Akhir tahun lalu,
perempuan single parent ini, juga membantu orang yang kesehatannya terganggu.
Saban hari, Aini membuat list untuk orang-orang yang butuh akan sentuhannya. Khusus hari Jumat, ia keliling di Bumi Gerbang Salam Pamekasan untuk membagikan makanan bagi yang tidak termasuk list-nya.
Kepedulian Aini tidak hanya untuk Pamekasan. Kabupaten Sumenep juga tidak lepas dari sentuhannya. Khusus kabupaten luar Pamekasan ia agendakan setiap bulan sekali.
Aini memiliki prinsip hidup begini: “Percuma hidup mewah kalau tidak peduli sekitar yang membutuhkan pertolongan. Gaji saya masih di bawah UMKM Pamekasan, tapi berkat Allah, saya bisa berbuat untuk orang lain. Ada 5 juta, iya jalan. Nanti pasti ada orang yang digerakkan hatinya untuk joint,†beber Aini.
Memang, kepedulian Aini kepada kaum kecil bukanlah tiban. Perempuan yang tinggal di Desa Pademawu Timur, Kecamatan Pademawu itu membocorkan, kebiasaannya sudah dimulai sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Habitual action Aini ternyata merupakan warisan almarhum bapaknya.
â€Ini berkat almarhum bapak. Saya bisa seperti ini merupakan buah didikannya. Bapak saya inspirasi hidup,” bebernya.
Hasan Basri/Syahid, Mata Madura