Madura patut berbangga. Empat tim sepak bola asal Madura melenggang mulus di kompetisi nasional. Setiap tim berasal dari masing-masing kabupaten di Madura.
Beberapa tahun belakangan, geliat sepak bola di Madura semakin mencuat. Sejumlah tim yang berasal dari pulau garam menunjukkan taringnya di berbagai kompetisi. Hingga terciptalah sejarah. Untuk pertama kalinya setiap kabupaten yang ada di Madura mampu mengantarkan tim sepak bola mereka ke kompetisi nasional.
Empat tim tersebut antara lain: Madura United FC dari Bangkalan, Persepam Madura Utama dari Pamekasan, Persesa dari Sampang dan Perssu Super Madura dari Sumenep. Tidak hanya sekadar berpartisipasi, keempat tim menjelma menjadi tim kuat di kompetisi masing-masing. Bagai sebuah takdir, kabar gembira ini tiba di pekan pertama September yang merupakan masa-masa peringatan Hari Olahraga Nasional yang jatuh pada 9 September.
Di awal kompetisi Indonesian Soccer Championship (ISC) A, banyak yang meremehkan Madura United FC. Tim yang berjuluk Laskar Sape Kerrap membuat kejutan lantaran permainan apik di setiap pertandingan. Tim kuda hitam ini membalikkan tudingan itu dengan prestasi. Kini Madura United FC menduduki tahta di puncak klasemen mengalahkan 17 tim lain yang berlaga di ISC A.
Separuh musim telah usai dari gelaran ISC A. Sepanjang paruh musim Madura United menunjukkan performa gemilang. Tim besutan Gomes de Olivera meraih 11 kemenangan dari 18 pertandingan, 4 kali seri dan 3 kali kekalahan. Apabila tren positif ini bisa dipertahankan, peluang Laskar Sape Kerrap untuk menjuarai kompetisi terbuka lebar. Jika tetap konsisten sampai akhir musim, Madura United FC akan mengukir sejarah juara liga untuk pertama kali.
Beralih ke kota Gerbang Salam, Persepam Madura Utama tak mau kalah. Meski berada di kompetisi berbeda, Laskar Sape Ngamok menorehkan prestasi serupa. Persepam Madura Utama berlaga dalam ISC B. Sepanjang penyisihan penampilan Laskar Sape Ngamok benar-benar mengamuk. Setelah melewati babak penyisihan grup, tim besutan Jaya Hartono ini sukses melanggeng ke 16 besar.
Perssu Super Madura juga berhasil lolos ke fase 16 besar ISC B menemani Persepam Madura Utama. Dua tim ini berada pada kompetisi yang sama dan kemungkinan akan saling berhadapan di babak selanjutnya. Perssu Super Madura yang berjuluk Laskar Kuda Terbang melenggang ke babak selanjutnya dengan status juara grup. Meski belum dipastikan akan saling beradu di lapangan, pertemuan Perssu Super Madura dengan Persepam Madura Utama akan menjadi pertandingan yang menarik.
Bangkit dari keterpurukan, Persesa Sampang bagaikan macan yang baru bangun. Pelatih Persesa Mas’udi berhasil memecut semangat para pemain Persesa selama mengikuti kompetisi Piala Suratin. Laskar Trunojoyo melangkah maju ke babak semifinal dengan meyakinkan setelah mengalahkan PSIL Lumajang di kandangnya. Kebangkitan sepak bola di kota Bahari yang telah lama dinanti oleh masyarakat Sampang akhirnya tiba.
Kebangkitan sepak bola di Madura membuktikan kualitas para pemain. Pemerhati sepak bola, Hendra Kusuma Hadi merasa bangga dengan prestasi keempat tim. Untuk meningkatkan kualitas tim, menurut Hendra diperlukan peran aktif pemerintah daerah. Kepedulian pemerintah daerah menurutnya juga berperan mengantarkan tim sepak bola bersinar di kompetisi masing-masing. Hal ini nampak dari pembinaan dan pengembangan sarana olahraga. Dedet menilai, pemerintah daerah di empat kabupaten harus menggenjot pembangunan sarana fisik seperti stadion. “Terlebih Sampang yang hingga saat ini belum memiliki stadion. Semoga Pemkab segera melakukan pembangunan,†ujar mantan ketua Persesa.
Pria yang biasa disapa Dedet melanjutkan, dukungan masyarakat yang masif terhadap geliat sepak bola di Madura juga patut diapresiasi. Karena tanpa adanya partisipasi aktif masyarakat, dunia sepakbola sulit untuk maju. Dedet juga menyinggung peran Said Abdullah dan Achsanul Qosasi yang menjadi motor penggerak atmosfir sepak bola Madura. “Apa yang dilakukan dua tokoh ini semestinya menjadi cambuk bagi pemerintah tiap kabupaten untuk lebih peduli,†katanya.
Said Abdullah sumringah dengan prestasi keempat tim, khususnya Persepam Madura Utama dan Perssu Super Madura. Said merasa senang atas prestasi kedua tim yang ia gawangi. Saat ditanya mengenai kemungkinan saling berhadapan di lapangan, Said justru senang. Karena hal ini membuktikan kualitas dari kedua tim. “Kita semua saudara. Meskipun ada kemungkinan bertemu di babak selanjutnya, jangan sampai menghilangkan persaudaraan,†kata Said kepada Mata Madura.
Sementara Achsanul Qosasi meminta kepada para pemain untuk tetap rendah hati dan tidak sombong karena perjalanan masih panjang. Semangat yang tampak di sepanjang pertandingan Madura United FC bagi Achsanul merupakan bukti mentalitas juara. Sebagaimana diketahui Achsanul Qosasi adalah tokoh yang membawa Madura United FC dari tim papan bawah menjadi tim yang disegani. “Kita sudah berhasil menduduki puncak klasemen. Sekarang tinggal mempertahankan posisi puncak hingga akhir musim,†katanya optimis.
jamal