matamaduranews.com-BANGKALAN-Puluhan massa yang mengatasnamakan Barisan Rakyat Kawal Demokrasi (Beraksi) geruduk Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Kamis (1/8/2019).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kedatangan mereka menanyakan hilangnya hasil perolehan suara caleg DPR RI Nizar Zahro dari Partai Gerindra yang diindikasi ada campur tangan pihak penyelenggara.
“Betapa kagetnya kami setelah menganalisa dan membandingkan, ada indikasi pergeseran suara di 9 kecamatan di Kabupaten Bangkalan,” ujar korlap aksi, Hairus Zaman, saat orasi.
Kata dia, tidak ada pihak manapun yang dapat memanipulasi suara rakyat. Ditegaskan, satu suarapun bergeser itu sudah menodai kesucian demokrasi dan pelakunya harus dihukum berat.
“Atas ditemukannya perbedaan suara pada formulir C1, kami menganggap pihak penyelenggaralah yang harus bertanggung jawab, yakni KPU dan Bawaslu,” ujarnya sembari ditimpali teriakan betul oleh para pengunjuk rasa.
Tak hanya itu, para pendemo meminta Ketua Bawaslu Bangkalan, Mustain Shaleh menjawab tegas atas temuan ketidaksamaan data hasil perolehan suara Nizar Zahro pada pileg 2019. Bahkan, Massa meminta bawaslu untuk menyandingkan data.
“Mari kita buka, apakah memang sesuai dengan undang-undang atau tidak. Kalau ini terbukti ada pergeseran data maka sanksi apa yang pantas buat pencuri suara? Kalau di UU nya itu 4 tahun pidana,” tantangnya.
Sempat terjadi tanya jawab terkait situng KPU. Namun pendemo tidak puas terhadap jawaban ketua Bawaslu Bangkalan. Akhirnya, pendemo akan bergegas menuju KPU setempat.
“Ayo kita ke KPU, di sana kita sandingkan. Dan ketua Bawaslu harus ikut dan mengambil keputusan tegas disana” tegasnnya. Tanpa ragu, terlihat ketua Bawaslu memenuhi ajakan para pendemo. “Siap, ketemu di sana,” jawabnya singkat.
Massa bergerak menuju kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangkalan, Jl. RE. Martadinata.
Hasin, Mata Bangkalan