matamaduranews.com–BOGOR-Presiden Jokowi menyebut fleksibilitas dan kecepatan di era globalisasi ini adalah hal yang paling penting. Makanya, ia menginginkan setiap regulasi yang dibuat oleh pemerintah tidak berbelit-belit
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Fleksibilitas dan kecepatan itu yang paling penting. Semua negara akan menuju ke situ. Siapa yang lebih cepat mendahului dia yang menang,†katanya, Rabu (13/11/2019) lalu.
Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan pada Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) 2019 di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Menurut dia, regulasi atau peraturan-peraturan yang banyak justru seringkali menjerat dan memperlambat gerak pemerintah untuk mengambil kebijakan. Sehingga, diperlukan penataan regulasi secara intensif baik di tingkat pusat maupun di daerah.
Penataan regulasi  menjadi ramping dan tidak berbelit-belit dinilai menjadi suatu keharusan mengingat segalnya butuh serba cepat. Dengan begitu nantinya memungkinkan pemerintah bergerak cepat dan menjadi lebih fleksibel dalam menanggapi perubahan global.
“Sedikit-sedikit diatur. Akhirnya apa? Kecepatan kita dalam bergerak dan kecepatan kita dalam memutuskan terhadap perubahan-perubahan yang ada menjadi tidak cepat,†kata Jokowi.
“Padahal sekarang negara sebesar apapun inginnya fleksibel, cepat merespons setiap perubahan. Kita malah memperbanyak aturan buat apa?†imbuhnya.
Untuk itulah, presiden RI dua periode tersebut menitipkan pesan kepada pemerintah daerah di seluruh Indonesia untuk tidak mengeluarkan banyak regulasi. Ia menjelaskan, terlalu banyak regulasi memiliki potensi tumpang tindih, sehingga rentan menghambat kecepatan pembangunan Indonesia.
Source: @jokowibekerjaID