Berita Utama

Mutasi di Pamekasan Lambat Dua Tahun, Akedemisi Sebut Rugikan Rakyat

×

Mutasi di Pamekasan Lambat Dua Tahun, Akedemisi Sebut Rugikan Rakyat

Sebarkan artikel ini
Pelantikan Mutasi Pamekasan
LANTIK: Bupati Pamekasan, Achmad Syafi'i saat melantik 710 pegawai hasil penyesuaian dengan SO baru, di Pendopo Ronggosukowati. (Foto/Hasib Mata Pamekasan)
LANTIK: Bupati Pamekasan, Achmad Syafi'i saat melantik 710 pegawai hasil penyesuaian dengan SO baru, di Pendopo Ronggosukowati. (Foto/Hasib Mata Pamekasan)
LANTIK: Bupati Pamekasan, Achmad Syafi’i saat melantik 710 pegawai hasil penyesuaian dengan SO baru, di Pendopo Ronggosukowati. (Foto/Hasib Mata Pamekasan)

MataMaduraNews.comPAMEKASAN-Mutasi yang berlangsung di Pendopo Ronggosukowati Pamekasan, ternyata sudah terlambat dua tahun. Sontak, kabar ini membuat salah satu akademisi di Kota Gerbang Salam kaget dan menuding Pemkab Pamekasan tega rugikan rakyat tanpa pemberdayaan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Keterlambatan mutasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangkalan disampaikan langsung oleh Bupati Pamekasan, Achmad Syafi’i di sela-sela sambutan acara mutasi hari ini, Jum’at (30/12/2016). Ia mengakui, pihaknya tidak melakukan mutasi secara normal setahun sekali, meski tak memberikan alasan akan keputusannya itu.

“Mutasi dilaksanakan tiap tahun normalnya, hanya saja Pamekasan sudah dua tahun tidak melaksanakan mutasi,” beber suami Anni Rifqatullaili, di depan semua undangan yang menghadiri acara.

AKADEMISI: Dosen dan mantan PK II STAIN Pamekasan, Achmad Muhlis. (Foto/stainpamekasan.ac.id)
AKADEMISI: Dosen dan mantan PK II STAIN Pamekasan, Achmad Muhlis. (Foto/stainpamekasan.ac.id)

Sayang, kejujuran Bupati Pamekasan ini justru mengundang sorotan. Achmad Muhlis, salah satu akademisi dari STAIN Pamekasan justru bertanya-tanya, apakah dalam waktu dua tahun tersebut sebenarnya telah terjadi kevakuman dalam pemerintahan Pamekasan.

“Berarti ada kekosongan selama dua tahun? Artinya vakum selama dua tahun tanpa kebijakan-kebijakan penting atau krusial untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya setengah kaget, kepada MataMaduraNews.com.

Jika benar demikian, mantan Waka II STAIN Pamekasan ini menyebut masyarakat Pamekasan sangat dirugikan. Padahal dalam hematnya, waktu dua tahun sangat mungkin lebih dimanfaatkan.

“Dua tahun kalo dimanfaatkan untuk pengembangan dan lain-lain hasilnya akan dahsyat,” katanya.

Apalagi, jika pada kenyataannya banyak pegawai yang tak betu-betul the right man in the right place selama dua tahun berjalan. Tentu saja, Bupati Pamekasan seperti tega membiarkan masyarakat mengalami kerugian, meski tak dirasakan.

Reporter: Hasib dan Syahid | Editor: Rafiqi