Bantah Temuan Abah Beidi; Paket Sembako Asal-asalan, Dinsos Bangkalan: Bukan Waktunya Cari Keuntungan

×

Bantah Temuan Abah Beidi; Paket Sembako Asal-asalan, Dinsos Bangkalan: Bukan Waktunya Cari Keuntungan

Sebarkan artikel ini
Humas Gugus Tugas COVID-19 Bangkalan, Agus Zein (kiri) dan Abah Beidi, anggota Komisi D DPRD Bangkalan. (matamadura)

matamaduranews.comBANGKALAN-Temuan Abah Beidi, anggota Komisi D DPRD Bangkalan yang menuding isi Paket Sembako Covid-19 bagi warga terdampak Corona asal-asalan, langsung dibantah oleh Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Dalam rilis yang diterima redaksi Mata Madura, Sabtu tengah malam (16/5/2020), Humas Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bangkalan, menjelaskan isi Paket Sembako Covid-19 itu sudah sesuai dengan pesanan yang disepakati dengan pihak penyedia.

“Dalam kesepakatan tersebut dijelaskan bahwa paket seharga @ Rp.95.000,- terdiri dari : 1) Beras 5 kg; 2) Gula 1 kg; 3) Minyak Goreng 1 botol; dan 4) Mie Instan 4 bungkus. Selain keempat isi paket tersebut, penyedia juga dibebani PPh/PPn serta kemasan lengkap dengan stiker Covid-19,” terang Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Bangkalan, Iwan Setiawan melalui Humas Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bangkalan, Agus Zein dalam rilis yang diterima Sabtu tengah malam.

Iwan Setiawan menjelaskan, di masa pandemi Corona bukan saatnya mencari keuntungan. “Justru kita semua harus berfikir bagaimana membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak wabah corona,” terangnya.

Dikatakan, penyedia paket Sembako itu adalah CV Sahabat Mutiara. “Pemilik CV, Khairul Hakim mengkonfirmasi pada kami jika paket yang disediakan pihaknya telah sesuai dengan surat pesanan dari Dinsos Bangkalan,” tambah rilis Humas Gugus Tugas Covid-19 Bangkalan.

Seperti diketahui, Paket Sembako Covid-19 dibagikan oleh Gugus Tugas Covid-19 Bangkalan kepada warga terdampak Corona di 281 desa dan kelurahan di Kabupaten Bangkalan. Total semuanya 14.050 Paket Sembako.

Nah, H Subaidi, anggota Komisi D DPRD Bangkalan melakukan sidak ke gudang penyimpanan Paket Sembako Covid-19 pada Jumat (15/5/2020).

Dalam sidak itu, Abah Beidi-panggilan akrab H Subaidi, menyebut banyak kejanggalan isi Paket Sembako Covid-19 yang diterima masyarakat.

Politisi Hanura ini memberi contoh, takaran minyak goreng tidak sesuai dengan jumlah yang direncanakan. Termasuk mie instan bukan produk yang mayoritas dikonsumsi masyarakat.

Dinsos Bangkalan menganggarkan satu Paket Sembako sebesar Rp 95 ribu. Dengan rincian beras 5 Kg seharga Rp 55 ribu, gula 1 Kg seharga Rp 17 ribu, minyak goreng 1 liter seharga Rp 13 ribu, mie instan 4 biji seharga Rp 10 ribu.

Abah Beidi menyayangkan isi Paket Sembako itu, diisi minyak goreng merek dua udang dengan isi 750 ml. Padahal, katanya, anggaran belanja minyak goreng dengan isi 1 liter.

Selain minyak goreng tak sesuai takaran. Abah Beidi juga mempersoalkan mie instan yang dinilai tak layak dikonsumsi masyarakat.

Abah Beidi beralasan, mie instan merek intermie dalam Paket Sembako itu tak bisa dikosumsi oleh masyarakat penerima karena rasa yang tak enak.

“Intermie itu kurang layak jika diberikan pada masyarakat. Jika intermie diberi harga Rp 10 ribu empat biji, maka harga satuannya sebesar Rp 2.500. Kenapa kok tidak membeli indomie yang diinginkan oleh masyarakat. Jika harga 4 biji intermie Rp 10 ribu, harga itu juga dapat 4 biji indomie,” katanya.

Syaiful, Mata Madura