matamaduranews.com–SUMENEP-Badan Kehormatan (BK) DPRD Sumenep memakai pendekatan personal untuk mendisiplinkan anggota. Hal ini sebagaimana diungkapkan Ketua BK DPRD Sumenep, H. Sami’oeddin, Selasa (14/07/2020).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Kinerja BK dalam menerapkan aturan dan tata tertib kita dilakukan dengan pendekatan secara personal kepada anggota DPRD Sumenep,†kata H. Sami’oeddin.
Contoh kasus, jika ada anggota DPRD Sumenep yang tiga kali berturut-turut tidak menghadiri sidang paripurna, pihaknya menghubungi yang bersangkutan dengan melakukan pendekatan. Sebab jika sampai enam kali berturut-turut tidak hadir tanpa keterangan apapun, maka akan ada sanksi.
“Anggota dewan kan merupakan jabatan politik, sehingga pendidikan politik juga dilakukan dengan pendekatan metode pendidikan,†tuturnya.
Pendekatan kepada anggota dewan yang bersangkutan, kata H. Sami’ dilakukan untuk menggali berbagai kendala yang menyebabkan ketidakhadirannya dalam kegiatan di legislatif, sehingga bisa dicarikan solusi.
Pihaknya juga tak segan untuk melakukan pendekatan dengan menghubungi anggota DPRD Sumenep yang kebetulan membutuhkan masukan dan informasi secara langsung melalui pendekatan personal.
“Kebetulan saya memiliki latar belakang kependidikan, sehingga sudah biasa melakukan pendekatan seperti itu seperti halnya yang dilakukan kepada para siswa di sekolah, dan ternyata dirasakan sangat efektif,” ujar politisi senior PKB Sumenep itu.
Saat ini, kedisiplinan anggota DPRD masih relatif bagus. Hal itu, kata H. Sami’ dibuktikan dengan tingkat kehadiran mereka, khususnya pada sidang paripurna selalu dihadiri sekitar empat puluh orang dari sebanyak lima puluh anggota DPRD Sumenep.
“Yang lainnya ada yang izin, namun juga ada satu dua orang yang tanpa izin. Saya sangat bersyukur tingkat kedisiplinan anggota DPRD Sumenep saat ini lebih normal,” jelas anggota DPRD Sumenep dari Dapil V itu.
Rafiqi, Mata Madura