
Foto/Agus, Mata Bangkalan
MataMaduraNews.com–BANGKALAN-Gaji dosen kontrak Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang di anggap terlalu sedikit membuat sebagian dari mereka harus berjuang membuka usaha sampingan. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena jika bergantung kepada gaji dosen kontrak tidak akan cukup.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Hanifudin Sukri salah satu dosen kontrak Fakultas Teknik UTM terpaksa berjualan oli bekas eceran di rumahnya di Desa Tlomar, Kecamatan Tanah Merah Bangkalan. Hal itu ia lakukan setiap pagi sebelum berangkat ngajar ke kampus. Ia mengaku demi memenuhi kebutuhan sehari-hari terpaksa jualan oli. “Kalau ngandalin gaji tidak cukup mas.Jadi terpakas tiap pagi nganterin oli ke pekerja pemotong kayu,”. Jelasnya saat dihubungi (14/02/2017)
Ia merasa prihatin ketika gaji dosen kontrak di UTM lebih rendah dari pada gaji petugas keamanan dan petugas kebersihan. Seharusnya pihak kampus lebih memikirkan kesejahteraan para dosen kontrak yang menjadi ujung tumbak mahasiswa dalam belajar. “Kita hanya digaji Rp 1 juta mas. Sedangkan Satpam dan Cleaning Service antara Rp 1,250 juta sampai Rp 1,4 juta,” sambungnya.
Selama ini lanjutnya ia dan teman-temannya telah melakukan berbagai upaya termasuk telah melakukan audiensi pada tanggal 7 Februari kamarin kepada Rektor UTM guna meminta pihak pimpinan untuk lebih memperhatikan kondisi dosen kontrak. “Salah satu yang kami minta ke pak rektor adalah agar kami di angkat menjadi dosen tetap non pns agar setidaknya diakui oleh negara,”tuturnya.

Sementara itu Rektor UTM Muh. Syarif menjelaskan bahwa gaji yang diberikan terhadap dosen kontrak UTM sudah sesuai dengan kemampuan yang bisa diberikan pihak kampus. Hal itu berkaitan dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT) UTM adalah yang paling rendah jika dibandingkan dengan kampus negeri lainnya. “Ini dilema bagi kita, disatu sisi kondisinya memang seperti itu. Tapi disisi lain kita juga mengharapkan semuanya mendapatkan kesejahteraan yang layak,” ujarnya saat ditemui.
Namun meskipun demikian ia berjanji akan mempertimbangkan apa yang menjadi keinginan dari dosen kontrak. Ia mengaku juga telah memerintahkan kepada bawahannya untuk segera menindaklanjuti aspirasi yang telah disampaikan dosen kontrak. “Saya telah mendorong kepada Kabiro administrasi umum untuk segera menindaklanjuti. Dan untuk masalah teknisnya silahkan tanyakan ke Pembantu Rektor 2 karena beliau yang lebih paham,”pungkasnya.
Sayang, pembantu Rektor 2 Bidang Administrasi dan Keuangan UTM, Abdul Aziz Jakfar saat di datangi ke kantornya sedang tidak ada di tempat.
Agus, Mata Bangkalan