MataMaduraNews.com–SUMENEP-Meninggalnya Ahmad Budi Cahyanto, Guru Honorer SMAN 1 Torjun, Sampang benar-benar menjadi duka semua kalangan di dunia pendidikan. Tak hanya menuai komentar dan ungkap simpati, kepergian guru Budi mendorong Forum Honorer K2 Sumenep gelar aksi solidaritas.
Ketua Forum Honorer K2 Sumenep, Abd Rahman mengungkapkan, kejadian yang menimpa guru Budi sungguh mengharukan. Sebagai sesama pendidik, pihaknya berharap tidak ada Pak Budi lain yang akan menjadi korban.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Semoga tidak ada Pak Budi lain yang akan menjadi korban untuk kasus yang menimpa dunia pendidikan,” katanya, Minggu (04/02/2018).
Segenap guru honorer Sumenep pun ikut berbela sungkawa atas musibah yang menimpa guru Budi. Mereka, kata Rahman, berharap keluarga yang ditinggalkan untuk sabar menghadapi suratan yang sudah ditetapkan Tuhan.
“Semoga pihak keluarga diberi ketabahan,” ucap Rahman.
Namun, keharubiruan guru honorer Sumenep tak hanya sekadar kata. Sebagai aksi solidaritas, Rahman menyatakan pihaknya sudah menggalang dana untuk guru Budi selama tiga hari ini.
“Alhamdulillah, kita sudah melakukan penggalangan dana untuk saudara kita Ahmad Budi Cahyanto, guru kesenian honorer Sampang yang dianiya muridnya sampai meninggal,” terangnya kepada MataMaduraNews.com.
Selama tiga hari, total dana yang didapatkan untuk guru Budi sudah mencapai Rp 6.981.200. Jumlah itu akumulasi dari penggalangan di hari pertama sebesar Rp 1.620.000, hari kedua Rp 2.100.000, dan hari ketiga Rp 3.261.200.
“Kalo sudah rampung semua, hari Rabu kami sampaikan langsung ke istri korban,” imbuh Rahman.
Ketua Forum Honorer K2 Sumenep itu juga sempat menyinggung perlunya penanaman akhlak sejak dini. Hal tersebut diharapkan menjadi solusi agar kasus yang menimpa guru Budi tidak terjadi lagi.
“Selain itu, kuncinya adalah pentingnya penguatan ajaran agama dan peran BK (Bimbingan dan Konseling, red) di sekolah untuk dioptimalkan,” pungkas Rahman.
Rafiqi, Mata Madura