matamaduranews.com-BANGKALAN-Dalam rangka ulang tahun HUT Kemerdekaan RI ke-75, Muhammad Imron Tahir-Center (MIT Center) melalui program Bakti Sosial membagikan 300 kacamata baca bagi para guru ngaji di Kecamatan Kwanyar, Bangkalan.
Bakti sosial ini dilakukan di Balai Desa Pesanggrahan, Kwanyar, Bangkalan, Madura, pada Selasa (18/8/2020) malam.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!MIT-Center menyerahkan langsung 300 kacamata sumbangannya secara simbolik kepada Aliansi Pemuda Kwanyar (APK) dan guru ngaji.
Menurut Imran Tahir, Ketua MIT Center, guru ngaji dan madin terlihat senang dan bersemangat untuk mengikuti kegiatan baksos bagi-bagi kacamata baca itu.
“Kami pasrahkan secara simbolik, nanti mereka yang menyebarkan ke desa-desa di Kwanyar. Semua guru ngaji terlihat sumringah. Alhamdulillah,” terangnya kepada Mata Madura.
Menurut Imron Tahir, pemberian kacamata baca ini bentuk apresiasi dan terima kasih atas peran guru ngaji dalam dunia pendidikan.
Selain memberi pendidikan agama, guru ngaji berperan penting membentuk akhlak mulia anak-anak di Desa Kwanyar.
“Guru ngaji adalah salah satu orang paling ikhlas yang kadang kurang mendapatkan perhatian tapi punya peran luar biasa memberikan pendidikan awal di masyarakat,” ucap Imron Tahir.
Imron Tahir berterima kasih atas kegigihan dan keihkhlasan para guru ngaji dalam mendidik putra-putri generasi penerus.
“InsyaAllah ilmu yang telah diberikan ke anak-anak didik akan menjadi amal jariyah yang akan terus membawa manfaat. Semoga semangat 45 tetap terpatri bagi guru ngaji di Bangkalan,” ungkapnya, antusias.
Imron juga menyebut kegiatan Baksos dilakukan swbagai rangsangan kepada para pemuda melakukan kegiatan bermanfaat bagi masyarakat.
“Selain bentuk support terhadap anak-anak muda yang kali ini melibatkan APK juga untuk menebarkan manfaat dan menularkan kebaikan untuk masyarakat,” katanya.
Sementara, Ketua APK Moh Syafi’ie menyampaikan terima kasih atas bantuan kacamata baca dari MIT-Center.
“Terima kasih, bantuan kacamata nantinya akan kami bagikan pada guru ngaji karena mereka yang telah mengenalkan Al-Quran (Kalamullah) kepada kita atau kepada anak-anak kita,” ungkapnya.
Dirinya berharap bakti sosial kali ini lebih banyak dilakukan. Meskipun pemerintah Bangkalan sudah memberi insentif pada guru ngaji dan madin.
“Diluar sana, masih banyak guru ngaji dan madin lain yang masih belum tersentuh bantuan apapun,” singkatnya.
Syaiful, Mata Madura
