Gaya HidupInternasional

Alpha Blondy dan Musik Reggae Sebe Y’e Allah

×

Alpha Blondy dan Musik Reggae Sebe Y’e Allah

Sebarkan artikel ini
Lagu Reggae Sebe Y'e Allah
Alpha Blondy saat membawakan lagu Reggae Sebe Y'e Allah (Caption:YouTube)

matamaduranews.com-Hidayah Allah akan hinggap kepada siapa yang dikehendaki-Nya.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Seperti, lagu Sebe Y’e Allah yang dibawakan Alpha Blondy & The Solar System. Lagu ini sempat menghentak dunia saat dibawakan di Festival Reggae Afrika, Juli 2018.

Bagi penikmat musik reggae, lagu Sebe Y’e Allah begitu menancap di hati mereka.

Lagu Sebe Allah ini bercerita tentang kekuasaan Allah. Dengan lirik reggae, lagu dari Afrika ini lagi banyak digemari. Dipublikasi 18 November 2018, sudah ditonton 11.691.466 viewer. Diupload di YouTube oleh Afrikafestival Hertme.

Lagu ini merupakan kumpulan Akwaba berbentuk CD dirilis pada Maret 2007 yang berjudul “Jah Kemenangan”. Didukung Sly Dunbar dan Robbie Shakespeare serta Tyrone Downie mantan pemain musik untuk Bob Marley dan The Wailers.

Lagu “Kemenangan”  untuk menghormati kesepakatan damai yang dicapai dan dilaksanakan di negaranya. Salah satu yang paling populer dan sukses lagu-lagunya adalah  Sebe Y’éAllah .

 

Ini Arti Lagu Sebe Y’e Allah

Lailaha Ilallah Muhammad

RasulallahMuhammad Rasulallah

Allah memiliki kekuatan

Allah memiliki kekuatan segalanya

Allah memiliki kekuatan segala-galanya

Allah memiliki kekuatan segalanya

Raga yang kumiliki,

raga yang kau miliki,

Allah yang menciptakan

Jiwa yang didalam dirimu,

jiwa yang didalam diriku,

Allah juga yang menciptakan


Raga yang kumiliki,

raga yang kau miliki,

Allah yang menciptakan


Jiwa yang didalam dirimu,

jiwa yang didalam diriku,

Allah juga yang menciptakan


Ada matahari, ada bulan, dan ada angin di sini.

Ada manusia, ada binatang, dan ada yang jenius di antara kita

Ada angin, ada matahari, ada angin di sini


Allah memiliki kekuatan, Allah memiliki kekuatan segalanya

Allah memiliki kekuatan, Allah memiliki kekuatan segalanya


Saya bersaksi Tuhan kekuatan segalanya

Saya bersaksi Tuhan kekuatan segala-galanya.

Berdoalah, Berdoalah semuanya

Berdoalah minta ampunan kepada Tuhan


Ada tanah di bawah kita

Ada langit di atas kita


Saya bersaksi Tuhan kekuatan segalanya

Saya bersaksi Tuhan kekuatan segala-galanya.

Siapa Alpha Blondy?

Seydou Kone, nama kecil Alpha Blondy merupakan anak pertama dari sembilan bersaudara yang lahir pada tanggal 1 Januari 1953 di kota Dimbokro, Pantai Gading.

Sejak usia muda ia sudah melanglang buana ke berbagai kota di dunia. Pada tahun 1962,  Alpha tinggal bersama ayahnya di Odienne, Liberia.

Ditempat itu, Alpha mengenyam pendidikan di sekolah tinggi Saint Elisabeth dan terlibat dalam pergerakan mahasiswa Pantai Gading. Ia juga membentuk sebuah band. Sayang, hobi bermusiknya memengaruhi pendidikan dan absensi sehingga Alpha dikeluarkan dari sekolah.

Sang ayah lantas mengirimnya belajar bahasa Inggris di Monrovia pada tahun 1973. Ia menghabiskan waktu selama kurang lebih satu tahun dan pindah ke New York, Amerika Serikat dalam rangka mengasah kemampuan bahasa Inggrisnya.

Perjalanan Alpha ke New York bisa dikatakan sebagai titik awal dirinya aktif bermusik. Ia mulai menulis lagu sendiri usai menyaksikan konser band asal Jamaika, Burning Spear. Dirinya pun kembali ke kampung halaman dan bertemu sahabat masa kecilnya, Fulgence Kassi yang telah menjadi produser televisi. Inilah kali pertama ia bernyanyi dan menggunakan nama Alpha Blondy.

Sukses di berbagai acara TV Fulgence, ia merekam album solo pertamanya berjudul Jah Glory di tahun 1982. Album tersebut sukses besar dan salah satu lagunya, Brigadier Sabari menjadi simbol perlawanan terhadap kekerasan yang dilakukan oleh aparat.

Namanya kian melambung sebagai bintang di Abidjan. Alpha seolah tiada hentinya berusaha merangkul banyak pihak lewat lagu. Seketika ketenaran seorang Alpha Blondy menyebar ke benua biru, dan keberhasilan mini-album berjudul Rasta Poue mengantarkannya terbang ke Paris di tahun 1984 guna membuat album keduanya, Cocody Rock.

Bila dihitung sejak mengawali kiprahnya di dunia musik pada 1980, ia telah menghasilkan sedikitnya 17 album dan 194 lagu. Misalnya Apartheid is Nazism, lagu yang menyuarakan perjuangan untuk mengakhiri sistem pemisahan ras antara kulit hitam dan kulit putih di Afrika. Peace in Liberia, perang saudara yang seolah tak pernah berakhir. Jerusalem (1986), bercerita tentang bagaimana indahnya jika Islam, Judaisme dan Kristen bersatu. Ia mendapat inspirasi dan mengambil kesimpulan dari Alkitab, Qur’an dan Taurat.

Lalu ada Journalistes en Danger, lagu tentang pembunuhan terhadap seorang jurnalis L’Independant, Norbert Zongo setelah Zongo berusaha memberitakan pemerasan dan kekebalan hukum di pemerintahan Presiden Burkina Faso, Blaise Compaore. Serta Yitzhak Rabin, didedikasikan kepada Perdana Menteri Israel, Yitzhak Rabin yang tewas dibunuh Yigal Amir, seorang ekstremis sayap kanan yang menentang ditandatanganinya Perjanjian Oslo.

Jiwa ‘perlawanan’ Alpha Blondy juga begitu tampak di luar dunia musik. Tercatat, dirinya pernah menjadi Duta Besar Perdamaian PBB untuk Pantai Gading pada 2005. Alpha berusaha menciptakan solusi damai bagi negaranya yang merupakan hasil kudeta di masa lalu. Maret 2007, berkat kerja kerasnya, perjanjian damai bagi Pantai Gading dilaksanakan.

Di samping itu, ia mendirikan yayasan amal Jah Glory Foundation, berfokus mengakhiri ketidakadilan sosial dan kemiskinan dengan memberikan apapun yang diperlukan seseorang. Misinya terutama menumbuhkan harapan pada anak-anak korban perang sipil, serta mereka yang menderita penyakit kronis.

Merasa usahanya belum cukup, pemilik rambut gimbal ini senantiasa menggalang konser amal untuk kemanusiaan, seperti konser di Senegal dalam memberantas penyakit Malaria di Afrika (2006). Sampai sekarang, Alpha Blondy masih dipandang sebagai “Bob Marley from Africa” karena perjuangannya membawa kedamaian dan kesatuan di seluruh dunia tak pernah berhenti.

Redaksi