Bacabup Fattah Jasin Punya Ritual Khusus ke Sunan Ampel

×

Bacabup Fattah Jasin Punya Ritual Khusus ke Sunan Ampel

Sebarkan artikel ini
Bacabup Fattah Jasin Punya Ritual Khusus ke Sunan Ampel
Bacabup PKB Sumenep, Fattah Jasin (tengah) saat berziarah di Asta Sunan Ampel, Surabaya. (fotoistimewa/matamadura)

matamaduranews.comSURABAYA-Bacabup PKB Sumenep RB Fattah Jasin beberapa minggu terakhir terlihat sering keluar masuk Asta Sunan Ampel, salah satu Wali Songo di Surabaya.

“Alhamdulillah, ini sudah yang kelima saya berziarah ke Asta Sunan Ampel,” terang mantan Kadisub Jatim ini saat berpapasan dengan Mata Surabaya, Rabu malam, minggu lalu.

Gus Acing-panggilan akrabnya-mengaku bukan hal yang baru berziarah ke asta para waliyullah.

Maklum, Gus Acing tercatat sebagai salah satu keturunan Kiai Abdullah Batu Ampar, Guluk-Guluk, Sumenep. Kiai Abdullah diketahui sebagai ayah Bindara Saot, salah satu Raja Sumenep dari kalangan kiai.

Dalam catatan silsilah keluaga, Gus Acing merupakan putra dari Rr Kunti, bersambung ke R Kawindrorejo, RA Panji Martarejo, ke Kiai Zainal Abidin, lalu Kiai Ibrahim (Kiai Saba), Batu Ampar dan ke Kiai Abdullah Batu Ampar.

Ritual khusus Gus Acing berziarah ke Sunan Ampel sengaja dilakukan berdasar petunjuk salah satu kiai kharismatik. Dengan tujuan dukungan spiritual menyambut pencalonan dirinya di Pilbup Sumenep 2020.

Saat berziarah Rabu malam, Gus Acing didampingi Imam Utomo, Gubernur Jatim periode 1998-2008, Habib Idrus Aljufry, KH Masjkur Hasyim, mantan Ketua DPW PPP Jatim serta sejumlah jamaah komunitas Masjid Nurul Iman.

Gus Acing terlihat khusyu’ berdoa di Makam Raden Rachmat Rachmatullah  yang dikenal sebutan Sunan Ampel.

Bagi Gus Acing, lobi-lobi dengan berbagai unsur partai politik sudah dilakukan. Termasuk bersosialisasi dengan para stake holder.

“Ikhtiar dlahir sudah. Menunggu Ridha Allah menghadapi Pilbup Sumenep,” tanbah Gus Acing.

Ritual bacaan diawali dengan sholat Isya’ berjamaah di Masjid Ampel. Setelah itu, rombongan menuju makam Sunan Ampel yang terletak bersebelahan dengan masjid utama. Doa bersama berlangsung dua jam, diakhiri dengan doa penutup dari KH Masjkur Hasyim dan Habib Idrus Aljufry.

Imam Utomo menyatakan rasa syukurnya. “Saya berharap dengan sering berwirid di sini menjadikan kita menjadi orang yang tawadhu, termasuk juga Pak Fattah Jasin agar diberi kemudahan,” kata Imam Utomo.

Sebelum meninggalkam makam, Habib Idrus Aljufry masih melanjutkan doanya.

“Semoga Allah Subhanu wata’ala memberikan kekuatan serta memudahkan langkah Fattah Jasin menggapai cita-citanya,” dawuhnya dalam doa.

Hadi, Mata Surabaya

KPU Bangkalan