matamaduranews.com-PAMEKASAN-Beberapa hari terakhir, masyarakat dihebohkan dengan beredarnya video yang diduga menghina Nabi Muhammad SAW.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Mulai dari video Sukmawati, yang membandingkan Rasulullah SAW dengan Proklamator Kemerdekaan Indonesia, Soekarno, hingga video K.H. Ahmad Muwafiq atau gus Muwafiq yang dalam ceramah viralnya di Purwodadi, Jawa Tengah, menyebutkan, bahwa Nabi akhir zaman itu pada masa kecilnya “rembes” (ingusan).
Tanggapan yang muncul pun beragam. Mulai yang biasa saja hingga yang taraf ekstrem. Seperti tanggapan dalam bentuk video dari salah satu tokoh ulama Pamekasan, sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ishlah Bringin, K.H. Moh Ali Salim. Ia malah mengajak umat Islam, khususnya di daerah Pamekasan, untuk langsung membunuh oknum-oknum yang telah berani menghina Nabi Muhammad SAW.
Ajakan yang disampaikan lewat video pendek berdurasi 35 detik itu, beredar luas di media sosial, terutama grup WhatsApp.
Berikut kutipan Video K.H Ali Salim
“Untuk ke depan, penghina Nabi, lebih-lebih di Kabupaten Pamekasan, tidak usah ada gerakan demo, unjuk rasa, penggerakan massa, ndak usah. Langsung dibunuh saja. Ini bukan masalah golongan, ormas atau kelompok mana saja, tapi ini sudah menghina Rosulullah,” serunya.
Bahkan Ia mengaku siap dipenjara menemani para Mujahid yang menurutnya membela Rosulullah SAW.
“Kalau ditanya polisi, bilang saya yang nyuruh, Mohammad Ali Salim Bringin. Saya juga ingin masuk penjara menemani mujahid pejuang pembela Rosulullah,†imbuh Alumni Pondok Pesantren Lasem Jawa Tengah itu.
“Areya tada’ marena ademo malolo, mon ta’ epada’iya (ini tidak akan ada selesainya berdemo terus, kalau tidak dibuat seperti ini; red). Takbir, Allahu Akbar. Allahumma Sholli wa sallim wa baarik alaihi,” pungkas Ketua DPW FPI Pamekasan tersebut.
Mohlis, Mata Pamekasan