matamaduranews.com–BANGKALAN-Meski merebak wabah virus Corona (Covid-19) pasar di Blega, Bangkalan, Madura tidak boleh tutup. Aktivitas jual beli harus tetap berjalan.
Menurut Indra Bustomi anggota DPRD Kabupaten Bangkalan, penutupan pasar, bukan suatu hal yang baik. Mengingat pasar merupakan pusat perekonomian masyarakat. Sehingga ketika pasar tutup, maka perekonomian masyarakat bisa terganggu.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Kalau pasar ditutup, dampaknya terhadap perekonomian. Jadi pilihannya, pedagang menggunakan masker dan sesering mungkin disemprot disinfektan,” ujar anggota Komisi C DPRD Bangkalan ini kepada Mata Madura.
Karena itu, dia menggandeng ormas di Blega mulai dari GP Ansor, IPNU, KNPI, KMB dan FMB membagikan masker sebanyak 1.500 masker dan menyemprotkan disinfektan pada para pedagang di pasar Blega.
“Kami akan terus lakukan ini sampai situasi ini dirasa sudah selesai, Kita ketahui bersama, saat ini masker sangat sulit didapatkan. Kalau pun ada, harganya mahal. Nah, mudah-mudahan masker yang kami bagikan ini bisa bermanfaat bagi pedagang dalam mencegah potensi terpaparnya virus corona,” ujar Politisi PKB ini, Rabu (22/4/2020).
Indra mengajak masyarakat untuk selalu mematuhi arahan dari pemerintah. Salah satunya mengurangi kegiatan yang tidak penting di luar rumah.
Kata Indra, jika semua sadar dan bergerak melawan Corona, tidak lama lagi Covid-19 bisa seminimalisir mungkin.
“Paling penting, kita berdoa kepada Allah SWT supaya kita diberi kekuatan dan kesehatan dalam melewati cobaan ini,” demikian tutup perbincangan Indra dengan Mata Madura.
Dilain pihak Nafik, ketua KNPI Blega mengatakan, kegiatan ini merupakan hal yang efektif untuk mencegah penyebaran covid antar manusia adalah memakai masker.
“Membagikan masker adalah hal yang positif karena itu merupakan ikhtiar kita untuk memutus rantai virus Corona ini, terima kasih kami ucapkan pada Indra Bustomi,” ujarnya.
Diketahui peta sebaran covid-19 terbaru 22 April 2020 di Bangkalan pasien positif corona 6 Orang (1 pasien meninggal), sedangkan jumlah kasus ODR sebanyak 16.268 kasus. ODP berjumlah 661 pasien, serta PDP berjumlah 5 pasien (satu PDP meninggal asal Klampis).
Syaiful, Mata Madura
