matamaduranews.com–BANGKALAN-Pembangunan sarana dan prasarana (Sarpras) Stadion Kerapan Sapi R.P. Moh. Noer (SKEP) di Kelurahan Bancaran, Bangkalan disorot wakil rakyat. Dewan di gedung parlemen Bangkalan menilai pengembangan sarpras di lapangan SKEP kurang efektif.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bangkalan mendapat kucuran dana untuk pengembangan sarpras lapangan SKEP dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 1,6 miliar. Menurut Kepala Disbudpar Bangkalan, Moh Hasan Faisol, anggaran tersebut diperuntukan pembangunan kios makanan, 10 kios cinderamata, 10 Kios Kuliner, dan 10 toilet.
“Jadi, kami sedang membangun kios yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk menyajikan kuliner, souvenir dan lainnya. Selain itu, ada 10 toilet sudah dalam proses pembangunan,†ucapnya, Kamis (15/08/2019).
Namun, pembangunan sejumlah fasilitas itu disorot anggota Komisi D DPRD Bangkalan, Abdurrahman Thohir. Ia menyebut Pemerintah Daerah kurang serius dalam menangani perencanaan pembangunan di Bangkalan. Bahkan, dinilai masih belum bisa memikirkan keberlangsungan jangka panjang dan outcome-nya bagi penduduk sekitar.
“Mereka kurang matang dalam perencanaannya pembangunan. Hanya bisa menggunakan anggaran, tapi tidak bisa melihat outcome ke depan. Contohnya pembangunan halte Bangkalan tidak berfungsi serta pembangunan pasar UKM di Akses suramAdu sampai sekarang tidak ada kegiatan. Ini kok mau bangun lagi,” ungkap Abdurrahman.
Politisi Partai Demokrat itu menilai Pemerintah Bangkalan belum bisa memikirkan pembangunan yang bisa berdampak pada masyarakat untuk kesejahteraan. Sehingga, dana miliaran dari Pemerintah Pusat itu nantinya hanya akan terbuang sia-sia.
“Akses si sana, lapangan SKEP itu kan sepi. Seharusnya pemerintah itu menghidupakan kembali lapangan itu bagaimana bisa berfungsi dan ramai dikunjungi. Sekarang kan yang hidup dan ramai cuma rumputnya saja,” ujar Abdurrahman.
Syaiful/Hasin, Mata Madura