matamaduranews.com-LUMAJANG-5 hari pasca erupsi Gunung Semeru. Tim SAR Gabungan menemukan dua jenazah korban penambang pasir yang terjebak di dalam truk pasir di area pertambangan, Desa Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Mayat dua jenazah penambang pasir itu ditemukan terlilit di dalam truk Tim pada Rabu pagi (8/12/2021).
Tim SAR awalnya menemukan kepala truk. Petugas lantas lakukan penggalian untuk raih jenazah yang terlilit di dalam.
Warga yang turut evakuasi mengaku, bukan hanya dua jenazah tersebut. Diduga ada dua penambang lain yang terjebak. Termasuk ada satu anak kecil di dalamnya.
“Biasanya kalau Bambang itu bawa anaknya kecil, satu,†tutur salah satu warga tersebut.
Seperti diketahui, Desa Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, telah menjadi wilayah yang mengalami dampak terparah dikarenakan erupsi dari Gunung Semeru.
Akibat dari erupsi itu, beberapa rumah warga di desa tersebut runtuh bahkan bisa dibilang rata dengan tanah.
Menurut pengamatan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, erupsi tersebut berawal dari adanya getaran banjir lahar atau guguran awan panas, Sabtu (4/12) pukul 14.47 WIB.
Setelah itu, abu vulkanik yang keluar dari guguran awan panas kemudian menjadi sangat jelas teramati, abu itu juga beraroma belerang dan sedang mengarah ke Besuk Kobokan sekitar pukul 15.10 WIB. Awan panas lalu meratakan beberapa daerah di sekitar kaki gunung.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mengungkapkan bahwa jumlah korban jiwa akibat terjadinya erupsi Gunung Semeru ini, sampai Selasa, 7 Desember 2021 siang kemarin, telah mencapai sebanyak 34 orang. Lalu, Sebanyak 3.697 warga lainnya juga harus menjadi pengungsi di sejumlah posko-posko yang ada diakibatkan oleh adanya insiden tersebut. (*/cnn)