Peristiwa

Geger, Warga Rubaru Sumenep Temukan Gas Berapi

×

Geger, Warga Rubaru Sumenep Temukan Gas Berapi

Sebarkan artikel ini
Gas Berapi di Rubaru Sumenep
Gas Berapi yang menyembur dari lubang pipa bor milik Ahmad Suki, warga Dusun Banyuliang, Desa Mandala, Kecamatan Rubaru, Sumenep. (matamadura),

matamaduranews.comSUMENEP– Warga Kecamatan Rubaru Sumenep beberapa hari terakhir geger setelah ada semburan gas berapi munyembur dari pekarangan rumah salah satu warga.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Gas berapi itu tetap menyala sejak awal ditemukan oleh Ahmad Suki, warga Dusun Banyuliang, Desa Mandala, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep.

Saat wartawan Mata Madura datang ke lokasi, terlihat api yang terus berkobar besar dari ujung pipa.

Menurut Suki, gas berapi itu keluar dari lubang pipa bor yang sedianya untuk digunakan air minum.

Suki mengaku kaget saat pekerja bor air memberi tahu dirinya jika ada bau gas yang menyengat hidung keluar dari lubang pipa bor.

Suki bercerita, saat pengeboran mencapai kedalaman 42 meter. Air yang keluar dari pipa bos bercampur lumpur mengeluarkan mengeluarkan bau gas.

Karena bau gas. Dengan terpaksa, pekerja menghentikan sementara aktivitas pengeboran.

Beberapa hari berlalu. Pekerja kembali melanjutkan pengeboran.

Saat kedalaman mencapai 87 meter, pekerja kembali memberi tahu Suki bahwa bau gas semakin menyengat.

Karena penasaran, Suki mencoba memasang kantong plastik di ujung atas pipa bor.

“Ternyata kantong plastik itu menggelembung berisi gas. Setelah disulut pakai korek, api langsung menyala,” ucap Suki.

Gas Berapi di Rubaru Sumenep

Karena tak ingin terjadi sesuatu. Pengeboran dihentikan secara permanen.

Suki kemudian melapor ke kepala desa dan kemudian dilanjutkan ke Polsek Rubaru.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, di sekitar lokasi pengeboran dipasang ‘police line’ agar warga tidak mendekat

Menurut Camat Rubaru, Arif Susanto, sejak 4 hari lalu, api terus menyala dari gas yang keluar dari lubang pipa bor milik Suki.

Camat Arif berinisiatif melapor ke Bagian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDA) Pemkab Sumenep agar bisa diteliti kandungan gas yang keluar dari pipa bor tersebut.

Camat Arif khawatir kandungan gas itu membahayakan masyarakat.

Rabu siang (25/8/2021) itu, petugas ESDA Pemkab Sumenep mengambil sampel dari sumur bor tersebut.

Kasubbag ESDA Sumenep, Hendra mengatakan, sampel berupa air sumur yang bercampur bau seperti gas atau solar langsung dikirim ke ESDA Provinsi Jawa Timur dan ESDA pusat.

“Kita kemarin sudah ambil sampel untuk dikirim ke provinsi dan pusat, untuk ditinjau ulang. ESDA sementara meminta warga untuk tidak mendekati lokasi terjadinya semburan itu agar tidak membahayakan,” kata Hendra kepada wartawan, Kamis (26/8/2021).

Hendra menduga, sumur bor itu mengeluarkan gas karena di dalam perut bumi ada rongga. Sehingga saat ada tekanan dari atas atau dibor, biasanya akan mengeluarkan bau seperti gas.

“Seperti kejadian yang kemarin-kemarin di Manding dan di Batang-batang. Bahwa di dalam perut bumi biasanya ada rongga. Itu akhirnya ada tekanan dari atas dibor akhirnya keluar. Ini kan diteliti dulu bagaimana potensinya apakah berpotensi menjadi sumber minyak atau lain dan sebagainya. Ini kan pihak geologi atau provinsi nanti yang menangani,” terang Hendra.

Bahri/Wardi, Mata Madura