matamaduranews.com-Suasana duka belum sirna dari Dusun Lojikantang, Desa Kalianget Barat, Kecamatan Kalianget, Sumenep.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Sisa-sisa puing dari ledakan tabung gas yang menimpa satu keluarga di sana masih berserakan. Menjadi saksi bisu dari sebuah tragedi yang mengguncang batin warga.
Di balik reruntuhan dan kepiluan, muncul secercah harapan. Sabtu, 3 Mei 2025, Ketua Fraksi PKB DPRD Sumenep, Rasidi, hadir langsung di tengah keluarga korban.
Rasidi datang bukan sekadar bersalaman atau berpose untuk kamera, tetapi membawa empati yang menyentuh dan bantuan nyata yang dibutuhkan.
Langkah ini bukan hal besar secara politik, namun sangat bermakna secara kemanusiaan.
Di saat sebagian pejabat masih sibuk dalam ruang ber-AC dan rapat-rapat formal, Rasidi memilih jalan lapangan: menyapa yang terluka, mendengar langsung jerit sunyi yang tak sempat tersampaikan lewat birokrasi.
“Saya merasa terpanggil. Ini bukan hanya soal musibah, tapi tentang kemanusiaan,” kata Rasidi kepada media dan ia menegaskan bahwa kehadiran seorang wakil rakyat tak seharusnya menunggu jadwal atau seremoni.
Yang lebih penting dari sekadar kehadiran, Rasidi menyuarakan pentingnya edukasi keselamatan penggunaan tabung gas. Ini bukan tanggung jawab individu saja, tapi juga sistem.
Karena itu, Rasidi mendorong Pemerintah Kabupaten Sumenep, melalui dinas terkait dan aparat desa, untuk lebih proaktif. Karena pencegahan adalah bentuk paling konkret dari kepedulian.
Warga butuh lebih banyak wakil rakyat seperti Rasidi —yang tidak hanya muncul saat kampanye, tetapi juga ketika rakyat menangis. Karena sejatinya, politik adalah seni untuk menyentuh hati manusia.
Di tengah puing dan duka, Rasidi telah menunjukkan bahwa masih ada wakil rakyat yang hadir bukan hanya dalam kata, tapi juga dalam tindakan. (wahid ai)