Catatan

Indra Wahyudi dan Media Ecek-Ecek

×

Indra Wahyudi dan Media Ecek-Ecek

Sebarkan artikel ini
Indra Wahyudi sang politisi yang juga selebriti medsos (matamadura)

Catatan: Hambali Rasidi

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

KALAU anda memperhatikan, berita Sumenep yang viral dalam seminggu terakhir. Ada dua; berita Pilkades serentak 2019 dan Indra Wahyudi.

Selain dua berita di atas, ada berita menarik tapi belum viral. Yaitu,  pembentukan Alat Kelengkapan (AK) DPRD Sumenep.

Menarik dari perspektif koalisi parlemen. Demokrat dengan kekuatan 7 kursi di DPRD Sumenep, tapi tak dapat jabatan ketua komisi.

Sedangkan, Nasdem hanya raih 3 kursi di DPRD Sumenep. Tapi, mampu menempati jabatan ketua komisi.

Lebih elok lagi, PBB hanya raih 1 kursi di DPRD Sumenep, bisa menduduki sekretaris komisi.

PKB dengan raihan 10 kursi di DPRD Sumenep. Menempati satu ketua komisi dan sekretaris komisi.

Berita ini sebenarnya menggoda bagi para pengamat yang konsern terhadap dinamika politik pemerintahan Sumenep.

Kembali ke berita viral. Pilkades serentak. Sebenarnya berita ini tak lagi menarik karena sudah memasuki penetapan calon Kades.

Viral karena demo ramai-ramai yang bertahan hingga jelang shalat Maghrib di kantor Pemkab Sumenep. Hanya heboh tanpa solusi.

Yang benar-benar viral dan menarik dari berita media online. Dengan judul: Garang di Facebook, Lunak di Depan Wartawan.

Saya berpikir sejenak. Kok kreatif banget wartawan bikin judul. Menggoda untuk membaca.

Judul berita itu ternyata memuat Wakil Ketua DPRD Sumenep, Indra Wahyudi yang bikin status di akun facebooknya.

Politisi Partai Demokrat itu, kata si wartawan, menyebut media ecek-ecek, dengan diberi tanda petik.

Namun, ketika dikonfirmasi sejumlah media ke ruang Wakil Ketua DPRD Sumenep, si Indra enggan menyebutkan media yang dimaksud.

Kejanggalan lain, mengutip karta co.id, awal mula wawancara menyebut tidak ada media ecek-ecek di Sumenep. Tapi, di akhir wawancara mengatakan, ada. Tetapi, ketika didesak menjelaskannya, si Indra mengaku hanya untuk konsumsi pribadinya.

“Media-media yang keberadaannya tiba-tiba ada, satu minggu ada, satu minggu tidak ada. Saya berharap, kemudian tidak ada media yang seperti itu. Dalam tanda kutip, media ecek-ecek yang saya sebut di sini adalah pertama, legalitas kelembagaannya tidak jelas,” sebut Indra menjelaskan.

Si wartawan seperti jeli. Hingga bertanya lagi ke Indra. Media apa yang dimaksud? Indra mengelak untuk menyebutkan namanya.

“Oh tidak, jadi yang saya katakan seperti ini adalah kita sampaikan bahwa media, terlepas medianya ada di Sumenep, atau ada media yang dibikin pusat. Saya tidak tahu,” terang Indra.

Indra juga tak mau menyebut media ecek ecek bukan karena diberitakan ogah komentari soal interpelasi Pilkades.

“Itu kan hanya kebetulan saja. dan itu tidak ada indikasi ke sana. Kalau kemudian teman-teman media merasa curiga, silahkan. Itu bagian dari kecurigaan teman teman media,” kelitnya.

Tapi, Indra mengaku menemukan media ecek ecek di Sumenep. Namun, lagi lagi si Indra enggan menyebutkannya.

“Ya, Saya menemukan tapi saya tidak perlu menyebutkan media itu. Sudah biarkan menjadi ranah kita. Nah, kalaupun mau, kita bisa melakukan laporan. Tetapi biarkan cukup menjadi konsumsi kita. Saya memastikan bahwa jangan sampaikan ada media ecek ecek, yang pemberitaannya cendrung mendiskreditkan salah satu pihak. Kemudian yang kedua, cendrung menyebarkan berita-berita hoaks. ini yang tidak baik,” dalih Indra.

Mengapa takut menyebut medianya?

“Ya saya tidak dalam posisi dianggap takut, biarkan ini menjadi konsumsi saya,” kilahnya.

Review pemberitaan soal Indra di atas jadi diskusi gangat di grup-grup wa.

Saya tertarik bukan karena berita Indra dan media ecek-ecek.

Yang menarik, Indra sebagai politisi DPRD Sumenep dua periode. Kini jadi salah satu pimpinan DPRD Sumenep. Sudah lama jadi selebriti facebook.

Hanya Indra, di antara 50 anggota DPRD Sumenep yang aktif di medsos.

Kalau dilihat volume unggahan di akun facebooknya. Satu hari bisa dua kali atau lebih.

Isinya, macam-macam. Soal aktivitas bersama keluarganya atau aktivitas sebagai politisi.

Terbaru, sejak menjabat Wakil Ketua DPRD Sumenep. Indra banyak meng-upload aktivitas kedewanan.

Selain Indra, anggota DPRD Sumenep yang lagi aktif di dunia medsos adalah Herman Dali Kusumah. Mantan ketua DPRD Sumenep ini, belakangan juga rajin menyapa publik lewat bait-bait puitis di akun facebooknya.

Lalu, apa komentar anda tentang Indra Wahyudi dan Media Ecek-Ecek?

hehe..

Pesona Satelit, 11 Oktober 2019