BeritaTeknologi

Jurnalis Ramai-ramai Ganti Profesi

×

Jurnalis Ramai-ramai Ganti Profesi

Sebarkan artikel ini

matamaduranews.com-Ini kisah seorang jurnalis di Amerika. Namanya, Carla McCanna. Dia baru lulus dari Magister Medill School of Journalism Northwestern University.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

McCanna hanyalah salah satu dari sekian banyak jurnalis di Amerika yang didekati oleh Outlier. Sebuah platform anotasi data. Pemilik dan pengelolanya  Scale AI.

Produk Outlier jadi pelanggan perusahaan-perusahaan AI terbesar di dunia, salah satunya OpenAI dan Meta.

Pekerjaan McCanna mengolah
data AI.

AI memang butuh data yang benar dan terverifikasi. Kerja-kerja jurnalis sudah terbiasa dengan riset dan sumber yang kredibel.

Perusahaan AI perlu melatih mesin AI. Karenanya butuh tenaga manusia untuk melatih agar tidak bias dan disinformasi.

Fenomena banyak perusahaan teknologi di Amerika mempekerjakan jurnalis untuk melatih AI agar memahami konteks, etika, dan narasi yang tepat, sudah jamak.

Seperti Google dan OpenAI yang banyak mempekerjakan mantan jurnalis untuk memastikan model mereka tidak menyebarkan informasi palsu atau bias.

Dari beberapa keterangan Outlier. Seorang jurnalis yang memiliki kemampuan menulis, investigasi, dan pengecekan fakta lagi dibutuhkan.

Kemampuan itu dimiliki oleh McCanna. Dia sebelumnya pernah magang di The Dallas Morning News dan majalah bulanan D Magazine. Lalu meraih gelar master di bidang jurnalisme.

Namun, pekerjaan sebagai jurnalis cukup sulit di Amerika. Persaingan sangat ketat.

Pada 2024, industri media di AS sedang terpuruk, bahkan ada 5.000 jurnalis yang di PHK, naik 59% dari tahun sebelumnya, menurut laporan tahunan dari Challenger, Gray & Christmas).

“Saya paling tertarik dengan majalah, penulisan feature, atau penulisan budaya dan musik, pekerjaan-pekerjaan tersebut di LinkedIn mendapatkan ribuan pelamar,” ujar McCanna, dikutip dari Niemanlab, Senin (24/2/2025).

“Sementara saya mencari posisi jurnalis saat itu, [pekerjaan Outlier] ini sepertinya bagus, karena ini benar-benar jarak jauh dan gajinya bagus jika konsisten,” imbuhnya.

McCanna telah menikmati pekerjaan penuh waktu untuk Outlier. Dia mengambil proyek-proyek di platform dengan bayaran sekitar US$35 (Rp 569.000) per jam.

Pekerjaan melatih model AI sudah menjadi sumber pendapatan utama McCanna. Dia merekomendasikan kepada teman-teman sekelasnya di Medill.

“Banyak dari kami yang masih mencari pekerjaan. Tiga kali saya memberi tahu seseorang tentang pekerjaan saya, dan mereka berkata, tolong kirimkan ke saya,” katanya. “Saat ini sangat sulit, dan banyak rekan-rekan saya yang mengatakan hal yang sama.”

Menurut laporan Niemanlab, penulis berita lokal, jurnalis foto, dan reporter radio di seluruh AS, banyak yang menerima pesan perekrutan serupa.

Beberapa dari mereka mengatakan telah mengambil pekerjaan paruh waktu di Outlier untuk menambah penghasilan atau menggantikan pekerjaan. (ham)