Berita Utama

Kekerasan Merajalela, Kapolres Bangkalan Ngaku Tidak Nyeyak Tidur

×

Kekerasan Merajalela, Kapolres Bangkalan Ngaku Tidak Nyeyak Tidur

Sebarkan artikel ini
Kekerasan Merajalela, Kapolres Bangkalan Ngaku Tidak Nyeyak Tidur
Kapolres Bangkalan, AKBP Anisullah M. Ridha saat menerima peserta aksi solidaritas wartawan. (foto/eko Mata Bangkalan)
Kapolres Bangkalan, AKBP Anisullah M. Ridha saat menerima peserta aksi solidaritas wartawan. (foto/eko Mata Bangkalan)
Kapolres Bangkalan, AKBP Anisullah M. Ridha saat menerima peserta aksi solidaritas wartawan. (foto/eko Mata Bangkalan)

MataMaduraNews.comBANGKALAN– Setalah puas menumpahkan unek-unek di depan Kantor DPU Bina Marga dan Pengairan, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, puluhan wartawan dan aktivis LSM Bangkalan, melanjutkan aksi  ke Mapolres Bangkalan, Rabu,21/9/2016. Saat audiensi berlangsung, para aktivis dan jurnalis Bangkalan, meminta ketegasan Kapolres Bangkalan, AKBPD Anisullah M. Ridha agar segera menahan pelaku premanisme yang menimpa Ghinan Salman (24), wartawan Radar Madura Biro Bangkalan.

Tuntutan jurnalis dan aktivis LSM Bangkalan juga minta jawaban Kapolres Anis mengenai sejumlah kekerasan yang menimpa wartwan dan kativis LSM Bangkalan yang tidak jelas hasil penangannanya hingga saat ini. Mereka menilai, Polres Bangkalan tidak serius menyeret para pelaku kekerasan di bumi Bangkalan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Mathur Husairi, salah satu aktivis Bangkalan yang menjadi korban rencana pembunuhan, mempertanyakan langkah Polres Bangkalan dalam mengusut pelaku yang menimpa dirinya dan teman-teman aktivis LSM dan wartawan lainnya. “Saya juga pernah jadi korban Pak Kapolres. Begitu teman-teman yang lain juga ngalami kekerasan. Tetapi sampai saat ini, kasus saya dan teman-teman yang jadi korban masih belum ada penanganan yang jelas,’’ tutur Mathur.

Menurut Mathur, kejadian yang baru menimpa wartawan Radar Madura ini, jangan hanya menjadi tabungan kasus yang tak terselesaikan dan hanya menumpuk di meja Kapolres saja. ‘’Ini sudah yang kesekian kali kasus kekerasan terjadi di Bangkalan. Jangan sampai kasus ini hanya menjadi berkas di meja penyidik saja,’’sebut Mathur dengan mimik serius.

Apa jawaban Kapolres Bangkalan? Pria kelahiran Aceh ini menyebut, kasus yang menimpa wartawan Ghinan Salman, wartawan Radar Madura sudah masuk tahap penyelidikan dan sedang di dalami. “Korban kemarin sudah melapor. Dan saya berjanji akan segera mencari pelaku,’’ tuturnya kepada peserta aksi.

Kapolres Anis juga sempat curhat di depan awak media dan aktivis Bangkalan bahwa setiap awal bulan dirinya selalu tidak nyenyak tidur dan tidak enak makan saat teringat banyaknya kasus kekerasan yang terjadi pada aktivis dan wartawan Bangkalan yang masih belum tertangani.

“Saya tegaskan, sejumlah kasus kekerasan dan tindak kriminal dan kasus hukum itu tidak akan hanya berakhir di meja saya saja. Akan kami jadikan prioritas Polres Bangkalan, ‘’ sebut Anis. “Bahkan setiap awal bulan saya selalu tidak enak makan dan tidur tidak nyenyak karena banyak kasus kekerasan belum ada yang tuntas,’’ ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca. (eko)

KPU Bangkalan