Politik

Menakar Politik Bupati Fauzi; Simulasi MH Said Abdullah  (2-Habis)

×

Menakar Politik Bupati Fauzi; Simulasi MH Said Abdullah  (2-Habis)

Sebarkan artikel ini

Catatan: Hambali Rasidi

Bupati Achmad Fauzi
Bupati Sumenep Achmad Fauzi

Lalu, apa yang menjadi dasar untuk Menakar Politik Bupati Fauzi?

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Dalam konteks politik perlu indikator dan parameter untuk menakarnya. Dan seperti biasa, refrensi yang jamak dipakai dalam menakar politik seorang figur itu berupa hasil survei. Baik popularitas dan elektabilitasnya.

Meski hasil survei itu masih debateble. Apalagi survei politik di lokasi atau objek geografi yang kontroversi, misalnya.

Setidaknya, pergerakan survei dari lembaga konsultan politik menjadi refrensi yang menjadi pegangan bagi seorang calon yang akan berlaga di pemilihan kepala daerah.

Parameter dan indikator politik Bupati Fauzi untuk Pilkada 2024 masih belum ada rilis dari lembaga survei. Atau sudah dilakukan survei. Hanya tak dibocorkan ke publik.

Setidaknya, beberapa bulan lalu. Tepatnya Maret 2022. Ada seminar politik santri di Sumenep menghadirkan peneliti. Seorang konsultan politik. Lembaga survei yang mengaku tiga kali nyurvei jelang Pilkada Sumenep 2020.

Adi Prayitno, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) mereview hasil surveinya soal elektabilitas Achmad Fauzi yang hendak nyalon Bupati Sumenep di Pilkada 2020.

Entah apa maksud si dosen ilmu politik FISIP UIN Jakarta ini.

Yang pasti. Adi Prayitno tak membincangkan Politik Bupati Fauzi untuk 2024.

Tapi setidaknya ia membocorkan hasil survei 2 tahun lalu. Saat Fauzi menjabat Wabup Sumenep. Elektabilitas dan popularitas Fauzi menyebar di tiap kecamatan.

“Kalau mau jujur saat itu, Fauzi itu berpasangan dengan sandel jepit pun menang, pak,” terang Adi Prayitno.

Sedang penantang politik Fauzi waktu itu, kata Adi-hanya sebagian, satu-dua kecamatan saja.

Pernyataan ini saya kutip dari review survei PPI di tahun 2020 sebelum Pilkada Sumenep digelar.

Anda boleh percaya. Tak percaya juga gak apa-apa.

Apa masuk dhaif? Maaf itu pernyataan konsultan politik. Bukan kategori hadits.

Hehhe

Lanjut pertanyaan berikutnya:

Jika tanpa embel-embel simulasi itu, siapa lawan Bupati Fauzi di Pilkada Sumenep 2024?

Hingga tulisan ini dimuat. Seyogyanya Senin 15 Agustus janji lanjutan tulisan pertama. Tapi molor hingga Selasa. Belum ada lawan tanding Bupati Fauzi yang mulai terang-terangan.

Politik Nyi Eva
Nyi Eva

Kecuali:

Wabup Nyi Eva-popularitas dan elektabilitasnya sudah diakui sebelum Pilkada 2020 digelar. Tapi Nyi Eva belum memberi aba-aba.

Apakah mau lanjut pasangan Fauzi jilid dua. Atau maju cabup sendiri.

Selain Nyi Eva. Lawan tanding Fauzi itu kekuatan kultur NU.

Lagi-lagi personifikasi perwakilan kultur NU belum terlihat. Termasuk PKB dan PPP-sebagai pengejewantahan politik warga NU-juga belum mengekspose ke publik.

Namun, Dul Siam-Sekretaris DPC PKB Sumenep mengaku masih menyimpan Bakal Calon Bupati dari PKB yang akan berlaga di Pilkada Sumenep 2024.

“Soal figur Cabup PKB pasti ada. Hanya sekarang partai lagi konsentrasi pada pemenangan di Pileg dan Pilpres,” tutur Dul Siam saat ditanya kemungkinan lawan Bupati Fauzi dari PKB.

Bagaimana dengan Bu Fitri, istri mantan Bupati Sumenep?

Dul Siam baru mengangguk jika anggota Fraksi PKB DPRD Jatim ini masuk kualifikasi salah satu figur yang akan diusung PKB.

Bu Fitri
Bu Fitri

Apakah Bu Fitri sebagai Cabup atau Cawabup?

“Soal posisi Cabup atau Cawabup, tergantung rekomendasi DPP. Ini yang tak banyak dipahami. DPC PKB Sumenep hanya mengusulkan. Yang mengeluarkan rekomendasi itu DPP,” kata Dul Siam menambahkan.

Kendati demikian. Dul Siam yakin peta politik Sumenep 2024 bakal berubah.

Sayang, Dul Siam tak menyebut bentuk prediksi itu.

Termasuk target minimal 12 kursi PDIP di DPRD Sumenep yang dilontarkan MH Said Abdullah saat menyampaikan orasi politik di depan ratusan kader PDIP,  Sabtu lalu.

Dul Siam menjawab: lihat saja nanti. (*)