
foto for Mata Madura Biro Jatim
MataMaduraNews.com-JATIM-Tepat sekitar jam 01.30 dini hari, Rabu 1 Februari 2017 isi mobil Firman Syah Ali, SH, Mhum, Bendahara Umum IKA PMII (Ikatana Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Jatim dibobol maling. Kejadian ini terjadi di daerah Jl. Jagir Pertigaan Wonokromo Surabaya.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Akibat kejadin itu, Firman Syah Ali sejumlah barang berharga dan berkas penting ikut lenyap. Anehnya, kata Firman, pelaku meninggalkan jam arloji di dalam mobilnya.
“Setelah makan di Warung Iwak Pe bersama temanku, Febri, sesampainya di mobil, aku dapati kaca mobil sudah pecah dan tasku berisi hp serta card dan berkas-berkas penting juga sudah lenyap. Padahal tukang parkirnya duduk di sebelah mobilku. Untung jam arloji pelaku ketinggalan di mobil dalam keadaan rusak karena kena kaca,†cerita keponakan Mahfud MD ini, kepada Mata Madura Biro Jatim.

foto for Mata Madura Biro Jatim
Setelah kejadian tersebut, Firman beserta temannya langsung melapor ke Polsek Wonokromo yang tidak jauh dari tempat kejadian. Polisi bergerak cepat. Firman dan tukang parkir langsung disidik polisi
“Polisi langsung memeriksan saya tepat adzan subuh. Setelah itu dilanjutkan si tukang parkir,†tutur salah satu pejabat Pemprov Jatim ini.
Pria kelahiran Pamekasan optimis pelaku bisa tertangkap. Keyakinannya berdasar bukti kunci dan sidik jari di jam arloji milik pelaku. Karena itu, Firman berharap Polsek Wonokromo serius menelusuri pelaku dan penadah serta mengungkap otak dalam jaringan pencurian tersebut.
“Kami berharap Polrestabes maupun Polsek Wonokromo Surabaya harus serius menangani kasus pencurian pecah kaca mobil,” sambungnya.

Firman hingga kini mengaku heran atas kinerja Polsek Wonokromo. “Sampai sekarang saya tidak menerima surat apa pun yang menunjukkan pengembangan penyidikan,†ucap mantan PB PMII era Nusron Wahid ini dengan nada heran.
Saat Wartawan MataMaduraNews.com mendatangi kantor Polsek Wonokromo, Kapolsek Kompol Arisandi tidak ada di tempat. Sehingga ia hanya memberi penjelasan melalui sms. “Masih dalam penyelidikan mas,â€ungkapnya singkat via handphone.
Samsul, Mata Madura Biro Jatim