Pencari Kerja di Bangkalan Membludak. Disnaker Menyebar Lowongan Kerja

×

Pencari Kerja di Bangkalan Membludak. Disnaker Menyebar Lowongan Kerja

Sebarkan artikel ini
Haryani Kabid Disnaker Bangkalan
Kabid Pelatihan Kerja dan Penempatan Kerja Disnaker Bangkalan, Haryani Fitriyaningsih. (matamadura.syaiful)

matamaduranews.comBANGKALAN-Jumlah pencari kerja di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur sebanyak 191 orang, terhitung dari 1 Januari – Juni 2019.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Menurut Kabid Pelatihan Kerja dan Penempatan Kerja Disnaker Bangkalan, Haryani Fitriyaningsih, dari 191  Pencaker itu, 102 diantaranya sudah bekerja.

“Rinciannya, 52 orang ditempatkan di dalam negeri. Dan 50 orang kerja di luar negeri. Artinya, ada 89 pencaker yang belum terserap. Tugas kita memperbanyak inventarisasi lowongan pekerjaan. Jika memenuhi persyaratan, ya kami ajukan data nama yang pernah mendaftar sebagai Pencaker di disnaker ini,” terangnya kepada Mata Madura, Senin (2/9/2019).

Menurut Haryani, tugas Disnaker hanya bisa mendata calon Pencaker. Memperbanyak info lowongan pekerjaan yang ada di Bangklan maupun di luar Bangkalan. Melakukan mix and max sesuai kebutuhan kerja dan kemampuan pencaker yang terdaftar. Termasuk meningkatan kompetensi tenaga kerja melalui Badan Latihan Kerja (BLK).

“Dan setiap perusahaan jika ada lowongan pekerja harus melaporkan ke disnaker,” sambungnya.

Untuk penyaluran, Disnaker selain mencari potensi lapangan pekerjaan di Bangkalan dan luar Bangkalan. Juga selalu merekomendasikan sesuai kemampuan atau bidang keahlian pendaftar.

Sementara itu, dalam amatan ketua Perkumpulan Jurnalis Bangkalan (Pejalan) Syaiful Anam, masih banyak pengangguran yang ada di Bangkalan.

“Banyak potensi SDM berkualitas di Bangkalan. Tapi kenapa banyak lebih memilih mengadu nasib di perantauan. Ini ada apa?,” tanyanya keheranan saat berbicang dengan Mata Madura.

Mengacu pada prinsip kerja BPS angka pengangguran, kata Anam, setiap tahun harus menerbitkan dua kali update data angka pengangguran, yakni Februari dan Agustus.

“Apakah sudah valid dan bisa memberikan solusi untuk para pengangguran yang ada di Bangkalan, dengan menyiapkan loker dari beberapa sektor tersebut,” sambungnya.

Menurut Anam, masalah pengangguran harus segera ditangani secara komprehensif dan terpadu. Sebab, dampaknya bisa menimbulkan masalah sosial lain yang lebih besar dan lebih berbahaya. Seperti kemiskinan dan kriminalitas.

“Mindset para pemuda harus diubah dari berusaha mencari pekerjaan yang sesuai, menjadi bagaimana menyesuaikan diri dengan keterbatasan lapangan pekerjaan,” katanya.

Dia berharap jiwa enterpreneurship bisa hadir, sehingga memiliki keberanian untuk memulai karena berani memulai adalah modal penting untuk mencapai hasil yang maksimal dan pemerintah memberikan akses seluas-seluasnya.

Syaiful, Mata Bangkalan