Teknologi

Perang AI; Amerika vs China

×

Perang AI; Amerika vs China

Sebarkan artikel ini
Perang AI; Amerika vs China

matamaduranews.com-Amerika dan China kini perang AI. Saham sejumlah perusahaan teknologi AI asal Amerika banyak yang tergerus setelah DeepSeek AI meluncur pertengahan Januari 2025.

DeepSeek perusahaan AI asal Tiongkok merilis aplikasi chatbot gratis model DeepSeek-R1, untuk iOS dan Android.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Dalam sebuah laporan, menjelang 27 Januari 2025. Pengguna DeepSeek-R1  melampaui ChatGPT yang paling banyak diunduh di App Store iOS di Amerika Serikat.

Efeknya para investor Amerika ikut panik, ketakutan. Karena banyak perusahaan teknologi Amerika. Seperti Nvidia kehilangan pasar saham 600 miliar dolar pasca DeepSeek diluncurkan.

ChatGPT OpenAI juga ikut kehilangan pelanggan dan sahamnya. Sebab DeepSeek bisa digunakan secara gratis. Tanpa berlangganan.

DeepSeek memiliki open-source, seperti DeepSeek LLM dan DeepSeek Coder. Ini memudahkan para pengguna untuk memodifikasi dan menggunakannya secara bebas.

Selain gratis. Pola kerja DeepSeek ada yang menyebut lebih canggih dari ChatGPT 4 OpenAI yang berlangganan.

Kini pasar AI terpecah. Antara AI berbasis Amerika (ChatGPT, Gemini, Claude) dan AI berbasis China (DeepSeek, iFlytek).

Hal positif. Kehadiran DeepSeek memicu inovasi AI lebih canggih. Yang pada gilirannya membawa dampak manfaat kepada umat manusia.

China dan Amerika berlomba mencipta inovasi teknologi AI.

Sementara di pemerintahan kita. Mendengar nama AI masih dianggap hiburan sinetron.

Hambali Rasidi

KPU Bangkalan