Politik

Pilihan Politik Tuan Guru Bajang

×

Pilihan Politik Tuan Guru Bajang

Sebarkan artikel ini
Politik Tuan Guru Bajang
Tuan Guru Bajang Usai Dilantik Ketua Harian Partai Perindo

Tetapi perolehan suara Perindo ternyata tidak naik dan masih belum bisa lolos ambang batas parlemen. Kali ini Perindo menggantungkan nasib kepada TGB untuk bisa mencapai suara 4 persen supaya lolos ambang batas parlemen. Tugas yang tidak mudah bagi TGB, karena suara pemilih muslim akan menjadi rebutan semua parpol.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Di level nasional nama TGB dikenal tetapi tidak mempunyai akar yang kuat sebagaimana di kampungnya di NTB. TGB bisa menjadi simbol bagi Perindo tapi hanya terbatas pada segmen pemilih muslim kota. Untuk bisa mencapai pemilih muslim akar rumput TGB harus bekerja ekstra keras.

Para poltisi muslim terpecah-pecah dalam banyak partai politik sehingga persaingan menjadi sangat keras. Di dalam gerakan politik Islam sendiri para politisi muslim tidak bisa bersatu. PKS yang dianggap sebagai partai Islam yang ‘’well-managed’’, dikelola dengan baik, sekarang pecah menjadi dua dengan munculnya Partai Gelora. PAN pecah menjadi dua dengan munculnya Partai Ummat pimpinan Amien Rais.

Ada upaya untuk kembali kepada romantisme sejarah dengan menghidupkan kembali Partai Masjumi, tapi sambutan dari para politisi muslim senior suam-suam kuku, kalau tidak disebut dingin. Politisi muslim senior punya ego masing-masing yang sulit dipersatukan.

Yusril Ihza Mahendra masih bertahan dengan Partai Bulan Bintang yang mengeklaim sebagai titisan Masjumi. Dien Syamsudin memilih mendirikan partai baru, Partai Pelita, yang akan berebut konstituen berbasis Muhammadiyah, bersaing dengan Amien Rais dan Zulkifli Hasan dari PAN. Suara pemilih tradisional Islam ditampung oleh PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dan PPP.

Dengan polarisasi yang luas ini partai-partai berbasis Islam akan bersaing saling sikut untuk bisa lolos ambang batas parlemen. Catatan sejarah menunjukkan bahwa perolehan suara partai-partai Islam dari pemilu ke pemilu tidak beranjak dari total 30 persen. Pada pemilu pertama 1955 Partai Masjumi mendapatkan 21 persen suara dan berada pada posisi runner up. Ini merupakan rekor perolehan suara partai Islam terbesar sepanjang masa dan tidak pernah bisa terulang lagi.