Politik

MH Said Abdullah: Penetapan KEK Madura Harus Berbasis Potensi Lokal

×

MH Said Abdullah: Penetapan KEK Madura Harus Berbasis Potensi Lokal

Sebarkan artikel ini
Ketua Banggar DPR RI
Ketua Banggar DPRI RI, MH Said Abdullah. (Foto for Mata Madura)

matamaduranews.comSUMENEP-Ketua Banggar DPR RI, MH Said Abdullah merekomendasikan Pemerintah menjadikan Madura sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai upaya percepatan pembangunan di Pulau Garam.

Pasalnya, percepatan pembangunan di kawasan Madura membutuhkan pendekatan terintegrasi, baik infrastruktur, sumber daya manusia, sumber daya alam, budaya-agama, lingkungan dan maritim.

Basisnya adalah penumbuhan potensi antar kawasan di lingkup Madura dalam satu zona, output dan outcome-nya adalah pemajuan rakyat dan kawasan Madura di semua sector, mulai pembangunan manusia, budaya, ekonomi, dan lingkungan.

“Sebagai konsekuensi atas pembubaran BPWS, saya merekomendasikan kepada pemerintah untuk menjadikan Madura sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK),” kata Said Abdullah, Senin (30/11/2020).

Baca Juga: BPWS Dibubarkan Presiden, MH Said Abdullah Ingin Madura Jadi Kawasan Ekonomi Khusus

Namun, penetapan KEK Madura harus bertumpu pada potensi Madura sebagai bagian penopang komoditas strategis Nasional. seperti garam, tembakau, ternak sapi dan jagung. Langkah ini, menurut anggota DPR RI Dapil XI (Madura) itu, sejalan dengan agenda pemerintah untuk memperkuat ekonomi daerah sebagai penopang ekspor Nasional.

“Pembentukan KEK Madura harus bertumpu pada kekuatan ekonomi rakyat Madura, di mana skala usaha UMKM harus menjadi tulang punggungnya. Karena itu, alokasi sumber daya dan insentif harus tertuju pada pelaku pelaku UMKM se-kawasan Madura yang handal, berdaya saing dan mampu menyerap lapangan kerja baru,” papar Said.

Selanjutnya, percepatan pembangunan di Madura juga harus ditempatkan dalam kerangka penghormatan, penguatan dan pelestarian modal sosial dan budaya. Sebagai kawasan yang meletakkan agama dan tradisi sangat tinggi, maka pembangunan ekonomi Madura harus diletakkan dalam pelestrarian identitas.

“Dengan begitu, kemajuan Madura adalah kemajuan pembangunan yang tanpa kehilangan jati diri,” imbuh politisi PDI Perjuangan tersebut.

Said berharap beberapa rekomendasinya dapat memberi pertimbangan yang berarti bagi Pemerintah. Sebab, sejak lahir, kecil dan tumbuh sampai sekarang menjadi wakil rakyat dari Dapil XI Jawa Timur yang meliputi seluruh wilayah Madura, ia merasa sangat berkewajiban untuk menyampaikan rekomendasi ini.

“Januari mendatang saya juga akan panggil Menteri Luhut dan Menteri Airlangga untuk membicara KEK di Madura. Itu komitmen saya kepada masyarakat Madura,” tandas politisi asal Sumenep, Madura itu.

Rafiqi, Mata Madura

KPU Bangkalan
Hosnan Abrory
Catatan

matamaduranews.com-Nama Hosnan Abrory ramai diperbincangkan. Sebagai Ketua DPRD…