Hukum dan Kriminal

Proyek Jalan DAK Rp 4,8 Miliar Ihwal Kajari Bondowoso Terjaring OTT KPK

Kajari Bondowoso
Kajari Bondowoso Puji Tiasmoro didampingi Kasipidsus Alexander Silaen saat dikonfirmasi sejumlah wartawan,minggu lalu-terkait pengembangam pengusutan proyek jalan DAK 2022 senilai Rp 4,8 miliar (FOTO:beritalima.com)

matamaduranews.com-Publik bertanya. Kasus apa yang menjerat Kajari (Kepala Kejaksaan Negeri) Bondowoso, Puji Triasmoro dan Kasipidsus Alexander Silaen dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK, Rabu siang?

Hingga Kamis petang. KPK belum merilis resmi ihwal Kajari Bondowoso terjaring OTT KPK.

Hanya saja Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan Ali Fikri lewat pesan singkat kepada media, Kamis siang, 16/11/2023 menyebut, OTT di Bondowoso terkait dugaan korupsi pengurusan perkara yang sedang ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Bondowoso.

Hasil OTT KPK di Bondowoso Rabu siang itu, ada 6 tersangka yang diterbangkan ke Gedung Merah Putih, KPK, Jakarta setelah 10 jam diperiksa di Mapolres Bondowoso pasca OTT.

Dikutip sejumlah media, 6 tersangka itu, satu pegawai Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air dan Bina Kontruksi Kabupaten Bondowoso. Tiga orang pihak swasta dan dua dari kejaksaan (Kajari dan Kasipidsus).

Ihwal OTT KPK di Bondowoso

Meski KPK belum merilis objek masalah yang menjerat tersangka dalam OTT Rabu siang di Bondowoso. Sejumlah media lokal mengaitkan proyek jalan yang bersumber dari DAK (dana alokasi khusus) tahun 2022 yang lagi diusut oleh Kejaksaan Negeri Bondowoso.

Seperti dikutip radarjember,
pada awal bulan November 2023. Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bondowoso Puji Triasmoro melalui Kasi Pidsus Alexander Kristian dalam rilis ke media, mengatakan, ada sekitar 17 orang yang telah diperiksa Kejaksaan dalam pengusutan dugaan korupsi proyek jalan yang bersumber DAK 2022.

Proyek dimaksud adalah pembangunan jalan Desa Bata-Tagaljati di Kecamatan Sumberwringin senilai Rp 4,8 miliar. Pengguna anggaran proyek itu Dinas Bina Marga Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (BSBK) Bondowoso.

Pada awal November itu. Kejaksaan Bondowoso menaikkan status penyelidikan menjadi penyidikan.

Dalam rilis awal November itu, Kajari Bondowoso Puji Triasmoro menyebut sudah menurunkan tim ahli untuk memeriksa proyek jalan yang bersumber dari DAK 2022.

Yang diperiksa kejaksaan sekitar 17 orang sebagai saksi. Yaitu dari pihak CV (pelaksana proyek) maupun dinas (BSBK).

Dari 17 saksi itu. Kejaksaan Bondowoso berkeyakinan untuk menaikkan status penyelidikan menjadi status penyidikan. Tak lama lagi akan ada tersangka.

Untuk menetapkan tersangka. Kajari Puji berdalih masih menunggu hasil uji laboratorium dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

Kendati hasil lab dari ITS belum turun.
Kajari Puji berkeyakinan sudah memenuhi unsur untuk dinaikkan status penyidikan proyek konstruksi jalan senilai Rp 4,8 miliar yang diduga dikorupsi. Seperti volume pekerjaan yang tak sesuai. Termasuk kualitas bahan yang dikerjakan tak sesuai dalam kontrak kerja.

Publik pun mengaitkan ihwal pengusutan proyek jalan DAK 2022 itu yang menjadi bahan OTT KPK di Bondowoso, Rabu kemarin. Sampai ada barang bukti dalam OTT KPK itu nilai uang Rp 750 juta.

Namun, hingga berita ini ditulis, KPK belum merilis secara resmi ihwal kasus yang menjerat Kajari Bondowoso dan Kasipidsus serta 4 tersangka lain dalam OTT KPK di Bondowoso. (ainur)

Exit mobile version