Berita UtamaHankamHukum dan Kriminal

4 Tersangka Hasil OTT KPK di Bondowoso

OTT KPK di Bondowoso
4 Tersangka Hasil OTT KPK di Bondowoso yang dirilis resmi KPK pada Kamis malam (FOTO:kompas.com)

matamaduranews.com-Ada 4 orang yang ditetapkan tersangka dari hasil OTT KPK di Bondowoso, Rabu siang, 15 November 2023.

4 orang itu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bondowoso Puji Triasmoro dan Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri (Kasipidsus Kejari) Bondowoso Alexander Silaen. Sisanya dari, 2 orang pihak swasta pengendali CV Wijaya Gemilang yaitu Yossy S Setiawan dan Andhika Imam Wijaya.

Ke-4 orang tersangka itu dijerat dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait pengurusan perkara di lingkungan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

“Kami mengumumkan beberapa tersangka, di antaranya PJ (Puji Triasmoro) Kepala Kejari Bondowoso Jawa Timur, AKDS (Alexander Silaen) Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri (Kasipidsus Kejari) Bondowoso,” kata Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Irjen Rudi Setiawan dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis malam (16/11/2023), seperti dikutip kompas.com.

“Kami tetapkan YSS pihak swasta pengendali CV WG dan AIW sebagai pihak swasta pengendali CV WG,” tambah Rudi.

Para tersangka akan ditahan di Rumah Tahanan KPK hingga tanggal 5 Desember 2023.

Sebelumnya dalam OTT Rabu siang, KPK menangkap enam orang. Sejumlah media mengabarkan, ada 6 tersangka yang diterbangkan ke Gedung Merah Putih, KPK, Jakarta setelah 10 jam diperiksa di Mapolres Bondowoso pasca OTT.

Dikutip sejumlah media, 6 tersangka itu, satu pegawai Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air dan Bina Kontruksi Kabupaten Bondowoso. Tiga orang pihak swasta dan dua dari kejaksaan (Kajari dan Kasipidsus).

Ihwal OTT KPK di Bondowoso

Meski KPK belum merilis objek masalah yang menjerat tersangka dalam OTT Rabu siang di Bondowoso. Sejumlah media lokal mengaitkan proyek jalan yang bersumber dari DAK (dana alokasi khusus) tahun 2022 yang lagi diusut oleh Kejaksaan Negeri Bondowoso.

Seperti dikutip radarjember,
pada awal bulan November 2023. Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bondowoso Puji Triasmoro melalui Kasi Pidsus Alexander Kristian dalam rilis ke media, mengatakan, ada sekitar 17 orang yang telah diperiksa Kejaksaan dalam pengusutan dugaan korupsi proyek jalan yang bersumber DAK 2022.

Proyek dimaksud adalah pembangunan jalan Desa Bata-Tagaljati di Kecamatan Sumberwringin senilai Rp 4,8 miliar. Pengguna anggaran proyek itu Dinas Bina Marga Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (BSBK) Bondowoso.

Pada awal November itu. Kejaksaan Bondowoso menaikkan status penyelidikan menjadi penyidikan.

Dalam rilis awal November itu, Kajari Bondowoso Puji Triasmoro menyebut sudah menurunkan tim ahli untuk memeriksa proyek jalan yang bersumber dari DAK 2022.

Yang diperiksa kejaksaan sekitar 17 orang sebagai saksi. Yaitu dari pihak CV (pelaksana proyek) maupun dinas (BSBK).

Dari 17 saksi itu. Kejaksaan Bondowoso berkeyakinan untuk menaikkan status penyelidikan menjadi status penyidikan. Tak lama lagi akan ada tersangka.

Untuk menetapkan tersangka. Kajari Puji berdalih masih menunggu hasil uji laboratorium dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

Kendati hasil lab dari ITS belum turun.
Kajari Puji berkeyakinan sudah memenuhi unsur untuk dinaikkan status penyidikan proyek konstruksi jalan senilai Rp 4,8 miliar yang diduga dikorupsi. Seperti volume pekerjaan yang tak sesuai. Termasuk kualitas bahan yang dikerjakan tak sesuai dalam kontrak kerja.

Publik pun mengaitkan ihwal pengusutan proyek jalan DAK 2022 itu yang menjadi bahan OTT KPK di Bondowoso, Rabu kemarin. Sampai ada barang bukti dalam OTT KPK itu nilai uang Rp 750 juta.

Namun, hingga berita ini ditulis, KPK belum merilis secara resmi ihwal kasus yang menjerat Kajari Bondowoso dan Kasipidsus serta 4 tersangka lain dalam OTT KPK di Bondowoso. (ainur)

Exit mobile version