matamaduranews.com–SUMENEP-YF, 22, warga Dusun Guntong, Desa Dapenda, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep dinyatakan Non Reaktif virus Covid-19 alias Corona setelah seminggu lalu dirinya datang dari Jakarta.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Itu diketahui setelah Tim Pencegahan dan Surveilans Epidemiologi Satgas Covid-19 Kecamatan Batang-Batang mengumumkan Selasa (19/5/2020) atas hasil rapid test untuk YF dan 6 warga Dapenda setelah diambil sampel darahnya.
Dr Laos Susantina sebagai dokter penanggungjawab rapid test menerangkan, hasil rapid test non reaktif tidak menyingkirkan kemungkinan terinfeksi virus SARS-Cov-2. Sehingga masih berisiko menular ke orang lain.
Karena itu, Dr Laos Susantina sebagai dokter penanggungjawab memberi saran agar kembali menjalani rapid test anti body 10 hari kemudian. Â
“Tetap menerapkan Physical distancing atau pembatasan fisik. Pertahankan pola hidup bersih dan sehat,” terangnya.
Sekdes Dapenda, Muhni tak kuasa menahan syukur atas hasil rapid test terhadap wrganya.
“Alhamdulillah. Hasil rapid test bisa meredam isu yang katanya di Dusun Guntong, Desa Dapenda ada yang terpapar corona,” ucapnya kepada Mata Madura, usai mendengar hasil rapid test non reaktif.
Seperti diketahui, YF warga yang baru datang dari Jakarta menjalani rapid test, Senin (18/5/2020) bersama 6 warga dalam keluarga YF yang diambil sampel darahnya dalam menjalani rapid test. Termasuk Sekdes Muhni juga menjalani rapid test.
Terlihat Tim Pencegahan dan Surveilans Epidemiologi Satgas Covid-19 Kecamatan Batang-Batang, Kapolsek dan Danramil Batang-Batang, Babinsa Dapenda serta sejumlat petugas medis dari PKM Leggung mendatangi kelurga YF, 22, yang baru datang dari Jakarta. Tepat pada jam 10:30 WIB, kelurga YF menjalani rapid test.
Sehari sebelumnya, Minggu (17/5/2020), usai diberitakan di Mata Madura, telihat Hj. Kusmawati, S.St, MH, selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P3) Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep bersama petugas Babinsa, petugas dari Koramil dan Polsek Batang-Batang menemui keluarga YF.
Ibu Kus-panggilan akrabnya melihat kondisi kesehatan YF dan keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Karena terlihat kondisi kesehatan YF tak mengkhawatirkan. Ibu Kus mengatakan perlu dilakukan rapid test sebelum dirujuk ke RSUD Sumenep untuk menjalani isolasi.
YF yang baru datang dari Jakarta mengalami batuk-batuk, sesak nafas dan nyilu sekujur tubuh. Dia melakukan isolasi mandiri di rumahnya.
Sebelum pulang ke kampung halamannya di Dapenda Sumenep, YF sudah sakit. Selama perjalanan menuju Sumenep, YF disarankan oleh petugas di posko perbatasan agar melakukan isolasi mandiri.
Selama di Dapenda, Sekdes Muhni khawatir atas kondisi kesehatan YF yang mengalami seeprti gejala orang terjangkit Covid-19.
Sekdes Muhni bingung hendak merujuk YF ke Rumah Sakit Sumenep karena tak berani mengantar.
Ibad, Mata Madura