3 Bulan Insentif Tenaga Medis di Bangkalan Belum Cair, RSUD: Masih Pengajuan

×

3 Bulan Insentif Tenaga Medis di Bangkalan Belum Cair, RSUD: Masih Pengajuan

Sebarkan artikel ini
3 Bulan Insentif Tenaga Medis di Bangkalan Belum Cair, RSUD: Masih Pengajuan
Direktur RSUD Syamrabu, Bangkalan, Dr Nunuk Kristiani (matamadura.syaiful)

matamaduranews.comBANGKALAN-Tenaga Kesehatan merupakan garda terdepan penjaga kesehatan masyarakat akan pandemi Covid-19. Pemerintah berupaya untuk menjaga mereka yang terus bekerja merawat pasien.

Berbanding terbalik dengan kondisi tenaga kesehatan di Bangkalan. Selama 3 bulan insentif tenaga kesehatan penanganan covid-19 tak kunjung diberikan.

Hal itu mendapat atensi dari Mathur Husyairi Anggota DPRD Provinsi Jatim. Politisi PBB ini merasa prihatin kepada petugas medis yang berjibaku menangani pasien Corona di RSUD Syamrabu Bangkalan.

“Insentif petugas kesehatan ini harus diutamakan. Kasihan sejak adanya pandemi corona mereka merupakan garda terdepan untuk menyelamatkan Bangsa yang suspect atau terpapar corona,” kata Mathur kepada Mata Madura, Selasa (19/5/2020).

Karena itu, anggota Komisi E DPRD Jatim ini mendesak pada Pemkab maupun Dinkes Bangkalan agar segera membayarkan insentif petugas medis yang berjibaku menangani Corona itu.

“Mereka butuh uang makan minum, transport atau honorarium lainnya untuk kebutuhan keluarga.
Paling tidak sebelum hari raya idul fitri ini para tenaga medis harus sudah menerima insentif tersebut,” pinta Mathur.

Mathur menyebut, beban tugas para tenaga cukup berat. Semestinya hak-hak petugas segera diberikan sesuai haknya. Apalagi, anggaran untuk penanganan Covid-19 cukup besar.

“Bangkalan sudah 24 orang yang terpapar positif covid-19 dan mereka juga bertugas di RS sehingga memiliki risiko tinggi tertular Covid-19. Kami di sini hanya sebagai serap aspirasi dari tenaga medis untuk menyampaikan haknya agar segera dipenuhi. Untuk menentukan kepastian sampai kapan akan cair? Kapan hak kami mereka diberikan?,” paparnya.

“Insentif sangat berharga bagi mereka, disisi lain ekonomi melemah di masa pandemi corona tentunya tenaga medis juga harus menghidupi keluarganya,” tambahnya.

Terpisah, dr. Nunuk Kristiani selaku direktur RSUD Bangkalan menjelaskan, pencairan insentif anggaran tenaga medis penanganan covid-19 masih belum dilakukan disoal saat ini masih dalam rangka pengajuan.

“Saat ini kami masih proses pendataan. Karena bagaimanapun, tenaga medis yang diusulkan mendapat insentif covid-19 harus diverifikasi juga,” jelasnya pada Mata Madura, Selasa.

Dikatakan, verifikasi tersebut dilakukan agar insentif yang diberikan sesuai dengan beban tugas masing-masing dan data pendukung untuk mencairkan insentif harus ada.

“Data pendukung seperti absen, beban tugas tenaga kesehatan itu harus diverifikasi. Saat ini pula masih belum genap 3 bulan. Penanganan corona di mulai sejak bulan maret, april dan mei masih berjalan,” paparnya.

Ditanya soal kepastian kapan akan dicairkan, dr. Nunuk mengatakan jika masih belum diketahui karena melihat anggaran terlebih dahulu.

“Saat ini kami lagi mengerjakan data pendukung untuk mencairkan insentif tersebut karena tenaga medisnya juga lumayan banyak,” tambahnya.

Syaiful, Mata Madura

KPU Bangkalan