RSUD Bangkalan Diminta Sediakan Test PCR Covid-19

×

RSUD Bangkalan Diminta Sediakan Test PCR Covid-19

Sebarkan artikel ini
RSUD Bangkalan Diminta Sediakan Test PCR Covid-19
Pemuda Bangkalan Peduli Covid-19 saat beraudiensi dengan manajemen RSUD Syamrabu, Bangkalan, Senin. (matamadura.syaiful)

matamaduranews.comBANGKALAN-Barisan Pemuda Bangkalan Peduli Covid-19 mendesak manajemen RSUD Syamrabu, Bangkalan, Madura untuk segera menyediakan tes polymerase chain reaction (PCR).

Para Pemuda Bangkalan itu berharap, keberadaan test PCR di RSUD Bangkalan bisa cepat mendeteksi warga yang positif terinfeksi Covid-19.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

“Kami mendesak Gugus tugas, melalui RSUD Syamrabu perlu memastikan adanya tes PCR secara cepat, bukan tanpa alasan. Keluhan dari pasien ODP dan PDP sangat banyak,” tutur Ahmad, koordinator Pemuda Bangkalan Peduli Covid-19 saat audensi di RSUD Syamrabu Bangkalan, Senin (8/6/2020).

Kata Ahmad, hasil tes PCR untuk mendeteksi warga yang terinfeksi Covid-19 masih berjalan lambat. Masih menunggu hasil Laboratorium dr Soetomo Surabaya.

“Terkadang berujung pada risiko kehilangan nyawa sebelum hasil PCR keluar,” ucap Ahmad dihadapan direktur RSUD Bangkalan, dr. Nunuk.

Ahmad menilai, pengumuman hasil tes PCR hanya dapat dilakukan dengan menunggu hasil dari dr. Soetomo atau Unair Surabaya. Padahal, katanya, data covid-19 kondisi terkini sangat diperlukan untuk membuat kebijakan yang tepat.

“Hasil test PCR harus menunggu satu atau dua minggu. Itu waktu sangat lama. Kami meminta membuat prosedur tes PCR yang memudahkan semua kalangan, memprioritaskan yang rentan terekspos virus, dan tidak mendahulukan orang-orang tertentu karena jabatan, kelas sosial. Hasil tes harus cepat diketahui. Itu pointnya,” pinta Ahmad

Permintaan Ahmad, dijawab langsung oleh dr. Nunuk Kristiani. Dikatakan, metode PCR masih sangat terbatas. Karena Bangkalan selama ini hanya mengandalkan satu laboratorium di Surabaya, yaitu dr. Soetomo.

“Selama ini hanya laboratorium dr. Soetomo di Surabaya yang mampu melakukan tes swab dengan PCR. Padahal kapasitas laboratorium tes juga terbatas karena banyaknya PDP dan ODP di Jatim,” terangnya.

Kata dr. Nunuk, penyebab lamanya proses tes PCR butuh waktu untuk menentukan apakah seorang pasien positif terinfeksi corona. Apalagi ada banyak kasus PDP yang meninggal dunia sebelum hasil tes swab keluar.

“Sampel-sampel swab dari pasien se-Jatim harus antre di laboratorium karena terbatasnya kapasitas tes PCR. Pemeriksaan PCR kita ini hanya terbatas sekali. Saat ini antreannya masih banyak karena pusat lab yang mampu melakukan tes ini masih terbatas,” terang dr. Nunuk.

Namun, kabar baik datang. RSUD Syamrabu Bangkalan, memiliki metode tes Covid-19 dengan alat tes cepat molekuler (TCM). Alat ini lazimnya digunakan untuk tes tuberkolosis.

“TCM itu mempercepat pelaksanaan tes virus corona di Bangkalan. Sama dengan PCR. Tapi saat ini masih terkendala cartridge. Namun, sayangnya, pengadaan cartridge ini agak susah. Jadi perlu dukungan Pemerintah daerah dan Provinsi Jatim agar pengadaan cartridge terpenuhi dan tes cepat segera difungsikan,” jelasnya

Menyanggah pernyataan dr. Nunuk, Muhdor bagian dari pemuda peduli covid-19 di Bangkalan menambahkan atas dasar desakan masyarakat, jika memang solusinya tes cepat melalui TCM sebagai pengganti PCR, maka peralatan pendukung seperti cartridge harus segera dicarikan solusi.

“Jika strategi ini memberi harapan baik, maka sebaiknya cepat atau lambat kendala cartridge harus segera terpenuhi, jika Pemerintah daerah tak bisa penuhi, coba untuk komunikasi dengan Provinsi Jatim agar dapat menemukan jalan keluar,” harap Muhdor dalam pernyataannya.

Kata Muhdor, Ini bagian dari upaya kita meningkatkan jumlah pemeriksaan yang lebih banyak, lebih masif, dan kemudian nantinya akan dilaksanakan dengan pelaksanaan isolasi yang lebih ketat kedepan.

“Di fase pertama, kami mendesak agar RSUD Bangkalan segera mencari jalan keluar pengadaan cartridge untuk test secara TCM. Katanya mesin itu berfungsi layaknya mesin PCR yang selama ini diandalkan untuk menentukan status seseorang, apakah terkonfirmasi positif atau negatif corona,” tutupnya.

Syaiful, Mata Madura

KPU Bangkalan