![Setelah Ikut Pelatihan, 14 UKM Ini Siap Perang peserta pelatihan pada saat sesi foto bersama pemateri dan panitia. (foto, istimewa)](http://matamaduranews.com/wp-content/uploads/2017/10/IMG-20171008-WA032_edit-300x168.jpg)
MataMaduraNews.com–BANGKALAN-Setelah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Inkubator Bisnis  (Inbis) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) selama 2 hari berturut-turut, 14 Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UKM) mengaku siap untuk melakukan evaluasi dengan usahanya sendiri. Hal itu dikarenakan selama mengikuti pelatihan dan mendapatkan ilmu sebuah metode yang diberi nama Smart Business Map (SBM), mereka merasa banyak mendapatkan pengetahuan dan ilmu baru yang sebelumnya tidak diketahui tentang bagaimana menjadi pengusaha yang benar.
Iiya mas awalnya saya mendirikan usaha ini karena terpaksa karena udah kadung terlanjur hidup dengan dunia sampah, eh ternyata setelah saya mengikuti pelatihan ini, usaha saya belum menyelesaikan masalah seperti apa yang dijelaskan dalam konsep SBM itu†ungkap salah satu peserta pelatihan sambil senyum simpul.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Memang setelah satu hari sebelumnya peserta pelatihan mendapatkan ilmu bagaimana mengenali produk usahanya sendiri, di hari kedua yang sekaligus hari terakhir pelatihan, peserta diberikan pelatihan dan keterampilan tentang ilmu marketing dan keterampilan dalam mengelola keuangan.
“Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan bisa menganalisa sekaligus memberikan solusi serta perbaikan-perbaikan baik itu yang sangat mendasar seperti perbaikan produk sampai dengan hal yang terpenting yaitu bagaimana mengelola keuangan hasil usaha agar usaha kita terus tumbuh dan berkembang†tutur Taufan B Umbara,  salah satu pemateri dalam pelatihan tersebut.
Sebanyak 14 UKM dari 40 peserta yang mengikuti pelatihan mengaku siap untuk melakukan perbaikan-perbaikan agar usahanya bisa sukses dan mendunia, mereka adalah :
- Talon Coffe yang merupakan produk olahan kopi berstamina asli Madura.
- Bank Sampah Lavender, olahan sampah dan kerajinan tangan.
- Ole-olang dan Madura holiday, rumah makan dan travel pariwisata.
- Jennie Abon Bandeng, olahan abon berbahan dasar ikan bandeng.
- Kurnia Jaya Snack, olahan camilan berbahan dasar kacang.
- Pesan Antar, pelayanan jasa pengiriman.
- Amhaz Property, jasa jula beli property tanah dan bangunan.
- Alima, berbagai macam keripik, sambel pecel, kacang bumbu dan olahan hasil laut.
- Bakrie, camilan berbahan dasar blumbang kripik melinjo Madura.
- Sakera Cloth, konveksi dan sablon.
- B Travelmate, travel pariwisata.
- Terasi Mecajeh, olahan terasi khas desa macajeh.
- Kedai Sakura UTM, kuliner mie ayam dan bakso khas kampus UTM.
- Ayam bakar beriman dan bubuk cabe serba guna, olahan makanan berbahan dasar ayam dan olahan cabe serba guna.
Bahkan salah satu peserta mengaku siap untuk tidak mendapatkan laba usahanya secara penuh, agar supaya bisa segera mengembangkan dan menguatkan aset perusahaannya.
“Iya mau tidak mau kita harus belajar professional dalam mengelola sebuah perusahaan, dan itu butuh latihan karena selama ini kita sudah kadung dimanjakan dengan langsung menikmati semua hasil keuntungan dari usaha kita, untuk selanjutnya kita harus bisa keluar dari zona nyaman itu, agar bisa memberi lebih banyak lagi manfaat†tutur salah satu peserta pemilik usaha rumah makan Ole-Olang dan Travel Pariwisata Madura Holiday dengan sangat berwibawa.
Hasin, Mata Bangkalan