MataMaduraNews.com–SAMPANG-Suasananya seperti pengajian akbar. Tapi sejatinya ini adalah acara Tahlil yang digelar di rumah keluarga almarhum Achmad Budi Cahyono atau Guru Budi yang tewas dianiaya salah seorang muridnya di dalam kelas.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Sejak shalat Maghrib usai para tamu yang juga jamaah tahlil mengalir deras. Sementara Tahlil sendiri baru dimulai setelah shalat Isya’ selesai.
Bila dihitung jamaah tahlil hampir mencapai jumlah seribu orang. Ini bisa dilihat dari bingkisan yang disediakan dan dibagikan ke jamaah.
â€Orang masih mengingat Budi sebagai orang baik. Jadi tahlil membludak begini. Apalagi ini menjadi kasus nasional. Kalau tahlil biasa jamaah tidak seluarbiasa ini,†terang Subikri, sepupu Guru Budi.
Tak nampak pejabat terlihat hadir dalam jamaah tahlil itu. Tak seperti siang tadi saat pemakaman berlangsung. Hampir seluruh Muspika Kabupaten Sampang terlihat hadir hingga proses pemakaman.
Sumber: ngopibareng.id
