MataMaduraNews.com–PAMEKASAN-Akhirnya, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Ismail Bey, angkat bicara soal insiden imunisasi difteri yang mengakibatkan korban di Pesantren Al-Falah, Sumber Gayam, Kecamatan Kadur.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Ismail menyebut itu bukan sebuah kelalaian. Karena bagaimanapun, tidak ada yang mau terjadi KIPI (suatu kejadian sakit yang terjadi setelah menerima imunisasi yang diduga disebabkan oleh imunisasi).
â€Petugas kami sudah berupaya untuk melakukan semaksimal mungkin, dan dari sekian kasus hanya satu titik yang bermasalah,†katanya, Minggu (11/02/2018) dikutip dari suaraindonesia-news.com.
Kasus yang terjadi di Pesantren Al-Falah diharapkan Ismail, agar tidak di generalisir dan dibesar-besarkan. Karena hal tersebut termasuk kasuistis saja.
â€Karena ini adalah program nasional yang harus kita sukseskan bersama, dan kita sudah berusaha secara prosedural. Namun ketika terjadi KIPI, itu kasuiatis, karena tergantung kepada daya tahan tubuh dan psikis yang bersangkutan,†ujar Ismail.
BACA JUGA: Kasus Imunisasi Difteri Santri Al-Falah, Ini Penjelasan Kadinkes Pamekasan
Soal penyebabnya, Ismail mengatakan banyak kemungkinan itu bisa terjadi. Misalnya kondisi anak sedang tidak fit, karena tidak sarapan, tegang, dan lain lainnya.
â€Alhamdulillah semua yang terjadi dapat tertangani. Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa,†harapnya.
Kepala Dinkes Pamekasan itu juga membantah pernyataan kepala sekolah kalau seharusnya imunisasi itu dijadwalkan hari Senin, tapi oleh petugas puskesmas dilakukan hari Sabtu, sehingga pihak sekolah tidak siap.
â€Kami bekerja sesuai dengan jadwal, dan bukti tersebut ada di kepala puskesmas,†tegasnya.
BACA JUGA: Eh…Ada ‘Reva’ yang Rela Stand By di Pantai Wisata Lombang
Sementara ini, santri Al-Falah yang sudah menerima imunisasi (disuntik) difteri berjumlah 324 santri, sedangkan siswa sasaran terdapat 387 santri.
Dari jumlah itu, korban vaksinasi difteri hingga harus dilarikan ke sejumlah rumah sakit (RS) hanya sebanyak 34 orang. Sebagian lainnya dibawa pulang oleh orang tua dan dirawat di rumah masing-masing.
Berikut daftar korban vaksin difteri horor yang masih harus mendapatkan penanganan medis dilansir dari mediamadura.com.
Siswa MTs Al-Falah
- Febritarina Putri
- Siti Nurainiyah
- Desi Fitriyah
- Saminatun Sa’diyah
- Ainun Alifiyah
- Gina Musrikah Sari
- Nurin Lailatul Kodri
- Rika Santika Dewi
Siswa SMA/MA Al-Falah
- Hafifatus Safi’ah
- Maslahhatul Wakidah
- Nur Sulaimah
- Aanifurridah
- Khofifatus Zahroh
- Nafilatun Khoirun Nisak
- Fira Anjiani
- Jamilatul Shahroh
- Khoirun Nisa’
- Lailatul Masruroh
- Nurafni Safitri
- Suriyeh
- Andiyanah
- Familiatul Maroh
- Elanur Jalilah
- Halimatus Sa’diyah
- Hafiroh
- Lili Nurindah Sari
- Mabrurotus Sholeha
- Mabruritus Riskiyah
- Maidatul Khofifah
- Novita Sari
- Rahma Wati
- Roki’ah
- Asiyatul Wakidah
- Rofinah
Johar, Mata Madura