Nasional

Ida Laila; Legendaris Orkes Melayu dan Dakwah Islam

×

Ida Laila; Legendaris Orkes Melayu dan Dakwah Islam

Sebarkan artikel ini
Cover Album Ida Laila

matamaduranews.com-Penyanyi dangdut legendaris Ida Laila meninggal dunia pada usia 76 tahun, di Madiun, pada Kamis, 12 Sept 2019 pukul 02.00 dinihari. Jenazah langsung dimakamkan hari Kamis, pukul 09.00 WIB.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Sebelumnya, almarhumah sempat masuk rumah sakit karena sesak nafas. Setelah dirawat di ICU selama 4 hari.

“Siapa sangka, ibu meninggal pas hari ulang tahun almarhum bapak, yaitu 12 sept 2019. Mohon doanya, dan mohon maaf atas kesalahan ibu kami,” ujar anak tertua Ida Laila.

Ida laila memulai karier sebagai penyanyi pada 1963 bersama OM Sinar Kumala. Lalu bergabung juga dengan OM Awara dan OM Sonata. Lagu hits yang populer sampai sekarang adalah “Keagungan Tuhan”, Siksa Kubur dan Sepiring Berdua.

Di akhir hayatnya, Ida Laila menekuni profesi sebagai pendakwah dari kampung ke kampung untuk syiar Islam. “Semoga seluruh perjuamgsnnya menjadi khusnul khotimah,” tulis Ahmad Bajuri, Ketua PAMMI Jatim, dalam status facebooknya, usai takziyah.

“PAMMI Jatim mewakili ketua umum Rhoma Irama, Ikke Nurjannsh, melakukan takziyah ke rumah almarhumah. Alhamdulillah, keluarga almarhumah telah mengikhlaskan,” tulisnya.

Berikut Perjalanan Ida Laila Hinga Berdakwah

  1. Pedangdut Asli Surabaya

Ida Laila lahir dengan nama asli Murah Ati. Pedangdut ini lahir di Surabaya pada 27 November 1943. Ia merupakan putri dari pasangan Sukur dan Murji’ah. Ida Laila menikah dengan suaminya yang bernama Mulyono pada 1963.

  1. Legenda Orkes Melayu Jawa Timur

Awal perjalanan Ida Laila dimulai pada 1960. Ia mengawali kariernya bersama OM Sinar Kumala di Surabaya. Setelah itu, Ida Laila beberapa kali bergabung dengan grup-grup orkes melayu lain seperti OM Awara, OM Sonata, dan OM Sanata.

  1. Menyanyi Lagu Dangdut Religi

Ida Laila tenar dengan lagunya yang berjudul “Keagungan Tuhan”. Lagu ini karya A. Malik Buzaid, pimpinan Orkes Melayu Sinar Kemala pada 1964.

Karya lain yang melambungkan nama Ida Laila adalah lagunya yang berjudul “Siksa Kubur” ciptaan Achmadi dan dinyanyikan ulang oleh Rita Sugiarto dan Orkes Melayu (OM) PSP.

Lagu lain miliknya yang populer juga “Sepiring Berdua”. Lagu ini kerap disebut melankolis lantaran liriknya yang penuh derita, ditambah dengan karakter suaranya yang mendayu-dayu.

  1. Jadi Penceramah

Ida Laila mengakhiri kariernya sebagai penyanyi sekitar tahun 1997-1998 atau saat kejatuhan Orde Baru Soeharto. Usai itu, Ida Laila lebih banyak mendapat undangan untuk menjadi penceramah agama. Hal itu disampaikan langsung oleh sang suami, Mulyono pada 29 Maret 2018.

“Ibu (Ida Laila) meninggalkan dunia hiburan (menyanyi) sekitar tahun 1997-1998 atau saat kejatuhan Orde Baru Soeharto. Setelah itu, Ibu lebih banyak mendapat undangan untuk ceramah agama,” ucap Mulyono pada Kamis 29 Maret 2018.

  1. Berkarya di Era Piringan Hitam

Sejak dekade awal Indonesia merdeka, Ida Laila sudah giat menciptakan lagi-lagu hit kala itu. Karyanya mengalun di seantero Indonesia, terlebih bagi penggemar dangdut Jawa Timur. Terbukti, puluhan lagu pun berhasil ia ciptakan bersama beberapa orkes dangdut terkemuka.

Dengan OM Awara, penyanyi ini melahirkan sedikitnya 18 album piringan hitam. Bersama OM Sinar Mutiara meluncurkan tujuh buah album. Diiringi OM Sonata ia menelorkan empat atau lima album.

redaksi